TULUNGAGUNG – Sempat Pesimis Di Masa Pandemi Covid-19 Namun Perajin Bendera Dan Umbul-Umbul Kewalahan Memenuhi Permintaan Dari Pelanggannya
Masa-masa pendemi covid-19 ini, sempat membuat pesimis perajin bendera dan umbul-umbul di Tulungagung, Jawa Timur. Karena tidak ada permintaan dari pelanggannya. Namun memasuki pertengahan bulan juli, mulai ada permintaan bendera dan umbul-umbul bahkan di awal bulan agustus ini permintaan terus meningkat, bahkan untuk penuhi permintaan terpaksa harus lembur.
Rasa pesimis muncul di benak Imam Safai’i, perajin bendera dan umbul-umbul di kelurahan kampung dalem tulungagung jawa timur. Karena selama pandemi covid-19, dipastikan produknya tidak ada permintaan maupun tidak laku dipasaran, untuk keperluan memperingati H-U-T ke-75 R-i. Kegelisahan tersebut muncul bukan tanpa alasan , biasanya mulai awal bulan juli sudah ada permintaan bendera merah putih dan umbul-umbul dari para pelanggannya.
Kegelisahan tersebut seakan sirna, karena dipertengahan bulan juli sudah mulai muncul permintaan. Meski tidak terlalu banyak, hanya 25 kodi atau 500 lembar bendera dan umbul-umbul dan di akhir bulan juli permintaan terus meningkat hingga 150 kodi. Di awal bulan agustus ini permintaan bendera dan umbul-umbul, permintaan mengalami peningkatan yang signifikan dan telah mengirim kepelanggannya sekitar 250 kodi atau 5 ribu lembar.
Imam Safi’i, memperkirakan lonjakan permintaan bendera dan umbul-umbul akan terjadi hingga 10 agustus mendatang. Sehingga untuk memenuhi lonjakan permintaan, terpaksa harus bekerja lembur hingga larut malam bahkan kain yang telah di pola, dijahitkan ke warga sekitar yang memiliki mesin jahit.
Meski saat ini harga kain telah naik dan mulai sulitnya di cari kain warna merah dan putih, namun Imam Safi’i tidak menaikkan harga jual. Untuk bendera di jual antara 10 ribu hingga 170 ribu rupiah per lembar dan bendera yang paling laris, ukuran 80 centimeter kali 120 centimeter, seharga 35 ribu rupiah. Sedangkan umbul-umbul, panjang 3 meter hingga 6 meter, di patok harga 20 ribu hingga 60 ribu rupiah per lembar, tergantung ukuran, gambar, serta bentuknya.