TRENGGALEK – Terdampak Covid-19, Harga Genteng Trenggalek Anjlok
Wabah virus corona yang terjadi setengah tahun terakhir memukul sektor industri genteng di Trenggalek. Harga genteng anjlok sering merosotnya jumlah pembeli.
Salah seorang pemilik usaha genteng di Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Trenggalek Mahmudi, mengaku sebelum masa pandemi corona harga genteng bisa mencapai lebih dari dua ribu rupiah per biji, namun saat ini merosot hingga seribu enam ratus rupiah per biji. Bahkan di beberapa lokasi lain, harga genteng di bawah enam belas ribu rupiah.
Anjloknya harga genteng tersebut diperparah dengan menurunnya jumlah pembeli secara drastis. Kondisi serupa hampir dirasakan oleh seluruh pengusaha genteng di wilayah Trenggalek.
Di sisi lain, para pengusaha mengaku belum mendapatkan sentuhan khusus dari pemerintah selama masa pandemi corona ini.
Genteng produksi trenggalek selama ini didistribusikan ke berbagai daerah, seperti Tulungagung, Kediri, Nganjuk, Blitar dan beberapa daerah lain.
Selama ini para pengusaha genteng di wilayah kamulan dan sekitarnya rata-rata hanya memasarkan produknya secara konvensional di rumah masing-masing dan hanya menunggu pembeli datang.
Sementara itu anggota komisi I DPRD Trenggalek, mohammad syah natanegara, mengatakan sektor industri genteng rakyat harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, terutama pada masa pandemi corona saat sekarang ini.
Selain faktor pasar yang lesu, anjloknya harga terpuruknya produksi genteng lokal juga dipengaruhi oleh faktor klasik, diantara metode pemasaran yang masih konvensional serta peralatan yang digunakan masih manual.
Pihaknya berharap ke depan pemerintah daerah lebih intensif dalam melakukan pembinaan para pengusaha genteng lokal, sehingga mampu bertahan dan menjadi produk unggulan di Trenggalek.