TRENGGALEK – Pemanfaatan RPH di Trenggalek masih minim, didominasi Jagal dalam kota
Menjelang perayaan Idul Adha pemotongan hewan kurban di Rumah Potong Hewan (RPH) Kabupaten Trenggalek tahun ini diprediksi terjadi peningkatan. Namun peningkatan tersebut hanya datang dari dalam kota.
Meski saat ini masih ada 2 orang yang telah daftar di RPH Trenggalek, diprediksi jumlah akan bertambah. Namun hanya Jagal sapi dalam kota yang yang mendominasi RPH Trenggalek, sedangkan Jagal di perdesaan masih di lakukan di perumahan.
Kepala UPTD RPH Kabupaten Trenggalek Sigit Agus Windarto, mengatakan meski pada bulan lalu saat mulai merebaknya Covid-19 terjadi penurunan penotongan sapi, namun pada dua pekan terakhir, pemotongan hewan di RPH sudah mulai normal.
Sejak era new normal sudah ada dua sapi yang di sembilih disini, biasanya sebelum ada Covid-19, setiap hari ada sapi yang di sembelih.
Dengan adanya pandemi Covid-19 ini di harapkan orang yang akan menyembelih hewan qurban sapi bisa di lakukan di RPH Trenggalek, hal tersebut supaya tidak terjadi adanya kerumunan warga.
Pada dasarnya, menurut aturan perundang-undangan sudah tertera larangan penyembelihan sapi atau kerbau betina produktif maupun larangan menyembelih ternak kecil betina produktif atau ternak besar betina produktif.
Di RPH sendiri sebelum di sembelih bakal di cek kesehatan, produktif tidaknya dan mengetahui di dalam daging sapi tersebut ada penyakitnya atau tidak, dan juga menjaga penyebaran dari penyakit menular, salah satunya penyakit antrak.
Sedangkan dalam pandemi ini petugas penyembelih juga sudah di lengkapi APD lengkap mulai dari masker, handskun, Apron, dan sepatu.