Trenggalek – Geliat Usaha Jajanan Trenggalek Mulai Bangkit Menjelang Lebaran
Setelah terpuruk akibat pandemi COVID-19, kini sejumlah pengusaha jajanan Trenggalek mulai berangsur-angsur bangkit. Menjelang lebaran jumlah pesanan mulai mengalami peningkatan pesat.
Salah satunya seperti yang di alami pemilik usaha keripik tempe. Asal Desa Kedungsigit, Kecamatan Karangan, Trenggalek Adi Santosa. Saat ini produksi aneka jajanan seperti keripik tempe, kembang goyang, keripik usus, jamur krispi dan ceker krispi mulai meningkat.
Pihaknya mengaku, puasa tahun lalu produksi mengalami anjlok. Biasanya ada 20 pekerja, tahun lalu hanya empat orang. Sekarang sudah ada delapan sampai 11 orang.
Meskipun belum sepenuhnya pulih, geliat kebangkitan usahanya kini mulai dapat di rasakan. Untuk memasok kebutuhan jajanan keripik tempe sagu, ia menghabiskan 40 kilogram bahan baku/hari.
Pihaknya memprediksi jumlah produksi jajanannya akan mengalami peningkatan. Jika ada kebijakan kelonggaran untuk mudik lebaran. Karena akan mendongkrak daya beli jajanan lebaran maupun oleh-oleh.
Selain itu Mudik cukup berpengaruh terhadap daya beli konsumen. Pegawai Lapas Kelas 1 Malang menambahkan, untuk memasarkan jajanan produksinya pihaknya menerapkan sejumlah strategi. Mulai pembelian langsung di rumah, pengiriman ke pusat oleh-oleh. Hingga dipasok ke sejumlah grosir makanan di pasar-pasar tradisional.
Menurutnya geliat kebangkitan usaha jajanan juga di rasakan sejumlah pengusaha jajanan lain. Maupun para pedagang yang menyalurkan dagangannya.
Pihaknya berharap pandemi COVID-19 segera berakhir. Sehingga perekonomian masyarakat bisa kembali pulih seperti sedia kala.