KUPANG – Presiden Joko Widodo bersama masyarakat Kota Kupang turut serta dalam kegiatan tanam pohon di lahan terbuka yang berlokasi di Jalan El Tari, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Rabu pagi tadi. Kehadiran Presiden disambut antusias oleh warga Kota Kupang, yang hadir dengan penuh semangat di masing-masing titik penanaman pohon.
Setibanya di lokasi, atmosfer kebersamaan terasa begitu kental. Warga dengan senang hati menyambut Presiden, yang langsung bergabung dalam kegiatan penanaman pohon cendana. Suasana keakraban ini menciptakan momen yang istimewa, di mana kepala negara turut aktif terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan.
Usai penanaman, Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangannya, menyebutkan bahwa penanaman pohon cendana merupakan langkah konkret untuk melestarikan salah satu tanaman endemik NTT. Dengan penuh semangat, beliau mendorong agar kegiatan penanaman pohon cendana terus dilakukan sebagai bentuk komitmen untuk menjaga keberlanjutan ekosistem yang berharga.
Dalam keterangan resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, disebutkan bahwa pohon cendana termasuk dalam Appendix II, daftar spesies yang tidak terancam punah, namun berpotensi terancam punah jika diperdagangkan tanpa pengaturan. Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi lebih penting sebagai upaya preventif untuk menjaga keberlanjutan ekosistem tanaman tersebut.
Terlepas dari upaya pelestarian lingkungan, Presiden Joko Widodo juga memberikan perhatian khusus terhadap penataan kota. Beliau menyatakan komitmen pemerintah untuk terus mendorong pembangunan dan perbaikan penataan kota Kupang. Hal ini bertujuan agar kota tersebut semakin tertata dan hijau.
“Pemerintah ikut membantu penataan kota di Kota Kupang, baik di Kelapa Lima, Oesapa, semua, Kota Lama mulai kita tata, kita bangun, kita perbaiki. Nanti ada lagi yang belum kita putuskan, tadi baru kita lihat-lihat sehingga Kota Kupang makin hijau, makin tata kotanya baik,” ujar Presiden dengan semangat.
Dalam kegiatan tersebut, Presiden didampingi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, serta Pejabat Sementara Gubernur Nusa Tenggara Timur, Ayodhia Kalake, dan Pejabat Sementara Wali Kota Kupang, Fahrensy P. Funay. Kehadiran mereka menggambarkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Semua pihak berharap bahwa langkah-langkah positif ini akan membawa dampak positif jangka panjang bagi lingkungan dan kesejahteraan Kota Kupang.