SUMENEP MADURA – Puluhan Pemuda Dilatih Membatik Oleh Wirausaha Muda Sumenep

382

SUMENEP MADURA – Puluhan Pemuda Dilatih Membatik Oleh Wirausaha Muda Sumenep

Dalam rangka pemulihan ekonomi masyarakat yang selama ini terdampak pandemi covid 19, puluhan pemuda di Sumenep Madura dilatih membatik. Pelatihan ini, diberikan secara gratis oleh wirausaha muda Sumenep, agar para muda dari berbagai wilayah di Sumenep, bisa meningkatkan kreatifitas, sekaligus menambah penghasilan dari usaha membatik.

Bertempat di pusat pelatihan wirausaha muda Sumenep Madura Jawa Timur, puluhan pemuda dan pemudi dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sumenep, mengikuti pelatihan membatik. Mereka belajar membuat karya batik khas Sumenep, yang selama ini cukup diminati banyak kalangan.

Para pemuda ini, dilatih teknik membuat batik yang layak bersaing dipasaran, mulai dari membuat sketsa, melukis malan di kain batik hingga mewarnai batik. Para peserta pelatihan ini terlihat cukup antusias menulis batik, dengan seksama mereka menulis kain batik dengan corak khas, keris, masjid jamik hingga ayam bekisar, yang merupakan maskot Kabupaten Sumenep.

Aktivitas ini, digalakkan wira usaha muda Sumenep, karena selama pandemi covid 19, perekonomian masyarakat di Sumenep cukup terdampak. Oleh karena itu, dengan pelatihan membatik ini, diharapkan kedepan para pemuda di Sumenep, lebih kreatif dan bersemangat dalam berwirausaha.

Salah satu peserta dari Kecamatan Batuan, Badrus Sholeh mengaku sudah setengah bulanan ikut  pelatihan membatik WMS ini. Ia mengaku semangat membatik untuk menyalurkan kreatifitasnya. Selain itu membatik adalah upayanya untuk melestarikan warisan nusantara.

Sementara mentor batik WMS, Busaki menerangkan, peminat pelatihan membatik disaat pandemi ini cukup banyak, mencapai 70 orang. Oleh karena itu pihaknya membagi menjadi tiga lokasi pelatihan, di Kecamatan Kota, Pragaan dan Gapura. Selama pandemi covid-19, usaha batiknya cukup terdampak, namun pasca kebijakan new normal, lembaganya kembali menggeliatkan produksi dan pelatihan, agar perekonomian masyarakat Sumenep bisa kembali normal.

Sebelum pandemi, batik rato WMS ini, sebenarnya cukup diminati masyarakat. Produk batik WMS seringkali dipakai diberbagai ajang busana diwilayah  Jawa Timur, khususnya Peguyuban Putri Indonesia. Bahkan, istri wakil Gubernur Jatim, Arumi Bachsin mengaku tertarik dengan batik karya pemuda di Sumenep tersebut, dan berharap terus ditingkatkan untuk melestarikan warisan budaya Indonesia tersebut.