Saluran Air Bersih Putus di Glenmore, Warga Terpaksa Mengandalkan Sungai untuk MCK

187
Warga setempat melakukan upaya penyambungan pipa air secara mandiri

Banyuwangi – Jebolnya jembatan di Jagalan, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, pada Selasa lalu, tidak hanya mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur, namun juga memutus akses air bersih bagi warga setempat. Dampak banjir yang melanda kawasan tersebut turut merusak pipa saluran air bersih, memaksa warga selama hampir tiga hari mengandalkan air sungai untuk keperluan MCK. Warga setempat bahkan melakukan upaya penyambungan pipa air secara mandiri.

Jebolnya tanggul penahan banjir di jembatan Jagalan juga menyebabkan pipa paralon berdiameter sekitar tiga meter yang mengaliri ratusan rumah warga di Dusun Sepanjang Wetan, Desa Sepanjang, terputus. Akibatnya, akses air bersih bagi ratusan kepala keluarga ikut terhenti, memaksa mereka untuk mencari solusi alternatif.

Saluran pipa yang putus membuat ratusan warga di Dusun Sepanjang Wetan mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Warga bahkan harus mengandalkan air sungai untuk kebutuhan MCK, sementara untuk air minum masih dapat dipenuhi melalui agen air isi ulang di wilayah tersebut.

Ubaidillah, seorang warga Dusun Sepanjang Wetan, mengungkapkan bahwa hampir tiga hari mereka terpaksa menggunakan air sungai untuk MCK karena akses air bersih dari Himpunan Perusahaan Air Minum (HIPAM) terputus akibat tergerus banjir. HIPAM mengalir melalui pipa yang melintasi jembatan yang rusak parah.

“Warga setempat sangat bergantung pada pasokan air bersih dari HIPAM. Namun, akibat banjir dan rusaknya jembatan, akses kami terputus,” ujar Ubaidillah.

Proses perbaikan saluran pipa air bersih sudah dimulai secara mandiri oleh warga setempat. Meskipun demikian, kondisi ini membuat warga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Akses utama penghubung dua dusun di Desa Sepanjang juga terisolir akibat rusaknya jembatan, yang hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua.

Sebelum banjir melanda, wilayah tersebut telah diguyur hujan deras sejak Senin sore hingga malam. Diduga, tanggul penahan yang baru dikerjakan sekitar seminggu lalu dengan anggaran mencapai ratusan juta rupiah tidak mampu menahan terjangan banjir.

Upaya perbaikan dan pemulihan akses air bersih terus dilakukan oleh warga setempat demi mengembalikan kondisi normal secepatnya.