Sidoarjo – Rebutan tumpeng roti raksasa ini terjadi sesaat setelah Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor membuka gebyar Umkm pasar murah Syawal 1443 Hijriyah. Secara simbolis, di Lapangan Desa Mulyodadi, Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur.
Ribuan beraneka rasa roti yang disusun rapi menyerupai tumpeng ini, ludes dalam waktu singkat. Diserbu ratusan warga Nahdliyin yang didominasi para ibu-ibu muslimat, fatayat, orang dewasa hingga anak-anak.
Tumpeng roti raksasa ini mempunyai ketinggian sekitar 2,5 Meter dan diameter 1,2 Meter, sehingga bagi anak-anak yang mengambil roti di pucuk gunungan terpaksa harus naik ke bahu orang dewasa. Meski demikian, warga Nahdliyin tetap semangat dan antusias dalam menyukseskan gebyar Umkm pasar murah Syawal 1443 Hijriyah Mwcnu Wonoayu.
Hadirnya tumpeng roti raksasa ini sebagai upaya mempromosikan kepada masyarakat bahwa di Wonoayu merupakan kawasan penghasil roti yang perlu dilestarikan, guna membangkitkan perekonomian umat, karena sebagian besar masyarakat merupakan pelaku usaha roti.
Dalam gebyar Umkm pasar murah Syawal ini menjual berbagai hasil kerajinan dan hasil karya, diantaranya makanan, minuman, busana hingga produk-produk lainnya. Produk-produk tersebut merupakan hasil dari Umkm yang dimiliki Jamiyah Nahdlatul Ulama, Badan Otonom Nahdlatul Ulama, Lembaga Nahdlatul Ulama. Serta masyarakat sekitar wilayah Kecamatan Wonoayu.
Ketua Mwcnu Wonoayu mengaku digelarnya gebyar Umkm pasar murah ini sebagai upaya dalam membangkitkan perekonomian masyarakat pasca terkena dampak pandemi. Kegiatan seperti ini sejalan dengan apa yang telah dicanangkan oleh Pemerintah pusat dalam program pemulihan ekonomi. Sehingga semua pelaku usaha mikro kecil menengah (Umkm) bisa terangkat kembali.
Ketua Mwcnu Wonoayu menambahkan, kesuksesan gebyar Umkm pasar murah Syawal ini tak lepas dari bentuk sinergitas antara Nahdlatul Ulama. Bersama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.(red)