Ratusan Abang Becak Pedagang Pasar dan Nelayan Buka Bersama Istri Gusdur Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid

352

PROBOLINGGO, MADU TV — Hj. Shinta Nuriyah, istri mantan Presiden RI ke-4, KH. Abdurrahman Wahid, melakukan kegiatan keliling Nusantara sahur dan buka bersama di halaman kantor Bupati Probolinggo. Ratusan kaum dhuafa abang becak, pedagang pasar, dan nelayan hadir dalam kegiatan tersebut.

Ratusan abang becak, pedagang pasar, dan nelayan hadir dalam kegiatan sahur keliling dan buka bersama yang dihadiri oleh istri Gus Dur, Hj. Shinta Nuriyah, mantan Presiden RI ke-4, yaitu KH. Abdurrahman Wahid, di halaman depan kantor Bupati Probolinggo.

Hadir dalam gelaran sahur keliling dan buka bersama Hj. Shinta Nuriyah, antara lain Forkopimda Kabupaten Probolinggo, para ulama, tokoh agama, serta pejabat dinas terkait lainnya.

Dalam kegiatan itu, PJ Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto, menyampaikan rasa senang dan bangganya dengan kehadiran Hj. Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid yang telah hadir di Kabupaten Probolinggo di bulan Ramadan.

Ugas berharap agar kita semua sebagai komponen bangsa senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan dan tidak menjadikan perbedaan suku, agama, dan budaya sebagai penghalang untuk bersatu dan maju bersama membangun Kabupaten Probolinggo yang kita cintai ini.

Sementara itu, Hj. Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid menyampaikan bahwa sudah puluhan kali ia melakukan kunjungan dan keliling untuk mengadakan sahur dan buka bersama. Namun, ia lebih menonjolkan sahur bersama daripada buka bersama.

Menurut Hj. Shinta Nuriyah, kegiatan sahur bersama memiliki makna yang lebih dalam daripada buka bersama. Sahur bersama mengajak semua untuk bersiap-siap melaksanakan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya.

Kegiatan ini memang sudah dilakukan sejak mendampingi Gus Dur. Sasarannya adalah kaum dhuafa, fakir miskin, dan kaum marjinal.

Hj. Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid mengajak semua elemen masyarakat dari suku dan agama apa saja untuk menyelenggarakan sahur bersama. Hal ini supaya saudara yang Islam bisa menunaikan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya. Ini ungkapan rasa persatuan saling menghargai dan tolong-menolong di antara saudara sebangsa setanah air.

Karena pada hakikatnya kita adalah satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Oleh karena itu, kita harus rukun di antara anak sesama bangsa.

Lebih lanjut, Hj. Shinta Nuriyah menegaskan bahwa selain keagamaan, kegiatan ini bertujuan untuk menjelaskan tentang puasa di mana puasa mengajarkan semua untuk saling toleransi dan melaksanakan perbuatan yang baik.

Dalam kegiatan sahur keliling dan buka puasa bersama ratusan tukang becak, pedagang pasar, dan nelayan, juga dilakukan pemberian simbolis berupa paket sembako kepada para kaum dhuafa tersebut.

Wartawan : Agus Susanto  | Editor : Riaza Romy