Pondok Pesantren Al Khairiyah Probolinggo Jawa Timur Mendidik Santri yang Siap Menjadi Pengusaha atau Prener

Probolinggo – Bertempat di Jalan Panglima Sudirman, Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, tepatnya di rest area Masjid Al Khairiyah berdiri megah masjid dan Kedai Terminal Bambu dengan halaman cukup luas sekali.

Pondok Pesantren Al Khairiyah Kraksaan mulai berdiri pada tahun 1932 Masehi. Dengan pendiri pengasuh pertama Habib Hasan Bin Umar Al Habsyie. Dilanjutkan Habib Alwi Bin Al Habsyi baru kemudian dilanjutkan Habib Moh. Syauqi Bin Alwie Al Habsyi. Hingga sekarang ini, beliau merupakan generasi penerus yang sebelumnya belajar ilmu agama di Negeri Yaman.

Pondok Pesantren Al Khairiyah mempunayai visi dan misi adalah Pesantren Prener. Yakni, mendidik para santrinya ketika keluar dari pesantren sudah siap menjadi pengusaha juga menularkan ilmu agamanya ke masyarakat.

Ratusan orang santriwan dan satriwati menimbah ilmu di Pondok Pesantren Al Khairiyah tersebut. Hampir rata rata para alumni dapat menyalurkan ilmu agamanya langsung terjun ke masyarakat.

Selama bulan suci Ramadhan ini, kegiatan di pondok pesantren terus dilakukan dengan kegiatan ke agamaan. Seperti tadarus, mengaji kitab bahkan belajar bahasa arab.

Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahunya pada bulan Ramadhan. Setiap pagi santri rutin mengaji bersama di Masjid Al Khairiyah. Baru kemudian mengaji kitab salaf yang diberikan langsung oleh Habib Moh Syauqie Bin Alwie Al Habsyi.

Selain itu, kegiatan seperti pendidikan formal para santri belajar Bahasa Arab dengan dipandu Ustadah Anis. Beberapa materi yang diajarkan Ustadah Anis yaitu santri bisa mengenal Bahasa Arab karena keseharian di lingkungan pondok memakai Bahasa Arab.

Kepuasan santri belajar di pondok pesantren ini memberikan bekal ketika akan menimba ilmu agama di negeri orang. Baik di Arab Saudi maupun Negeri Yaman.

Tak cukup belajar di kelas saja, kegiatan ini terus dilanjutkan kembali oleh santriwan dan santriwati menjelang berbuka puasa. Mereka berkumpul di halaman Masjid Al Khairiyah guna menunggu buka bersama sambil bersholawat .

Saat azdhan Magrib berkumandang santri mulai berbuka puasa. Kebersamaan inilah membuat santri senang karena bisa berkumpul berbuka bersama teman temanya. Usai berbuka puasa, para santri berjamaah sholat Magrib di masjid tersebut. Kegiatan kembali dilanjutkan dengan Sholat Taraweh bersama dengan Pengasuh Pondok Pesantren Al Khairiyah, yakni Habib Moh Syauqie Alwie Al Habyi .

Lebih lanjut, selama bulan Ramadhan ini, kegiatan di Pondok Pesantren Al Khairiyah Kota Kraksaan, meliputi berbagi takjil untuk masyarakat yang singgah di rest area masjid tersebut. Berbagi zakat fitrah pada malam tujuh belas Ramadhan, serta kegiatan rutin setiap tahun adalah haul pendiri Pondok Pesantren Al Khairiyah Kraksaan pada Malam Nuzulul Quran. Sehingga, pada malam Nuzulul Quran dan haul pesantren semua para alumni akan hadir untuk ikut kegiatan tersebut.

Habib Moh Syauqie Alwie Al Habsyi menyebut, beliau mulai meneruskan pondok pesantren  menjadi pengasuh Al Khairiyah mulai tahun 2005. Menurutnya, yayasan Pondok Pesantren Al Khairiyah mempunyai santriwan dan santriwati sekitar ratusan santri yang menimba ilmu agama dan pendidikan formal.

Pendidikan formal meliputi Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK). Pondok pesantren ini juga menyiapkan para santri untuk belajar tata boga. Karena nantinya santri yang selesai menimba ilmu agama dan pendidikan formal bisa mengembangkan ilmunya di bidang perhotelan. Karena, visi dan misi di pondok pesantren ini adalah Pesantren Prener, mendidik santri keluar dari pesantren menjadi pengusaha.

Selain itu, santriwan dan santriwati di luar kegiatan pendidikan dan mengaji kitab salaf, mereka menampilan kegiatan hadroh di masjid selama bulan Ramadhan.

Perlu diketahui, Habib Syauqie merupakan penasehat Sholawat Shubuh. Setiap selesai Sholat Shubuh, para jamaah bersholawat dan berkumpul dari rumah ke rumah jamaahnya dan dilakukan setiap hari secara bergiliran.

Sosok Habib Moh Syauqie orangnya selalu murah senyum dan berwibawa. Apalagi dalam berdakwah di hadapan para jamaah sholawat shubuh selalu memberikan dakwah penyejuk hati. Jamaah Sholawat Shubuh ini anggotanya selalu bertambah dan sudah ada sekitar tujuh puluh lebih jamaah.

Jamaah Sholawat Shubuh ini bertujuan untuk bersholawat dan berdoa agar bisa memberikan keakraban sesama jamaah lainnya.(as)