KEDIRI – Konflik di Masjid Al Muttaqun, Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri, yang berujung pada dugaan penganiayaan dan pengroyokan, tengah diperdalam oleh pihak Kepolisian. Dugaan pengroyokan dan penganiayaan masih menjadi fokus dalam proses penyelidikan yang tengah dilakukan oleh Polres Kediri Kota. Sejumlah saksi telah dipanggil untuk memberikan keterangan terkait peristiwa tersebut.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Kediri Kota, AKP Nova, menyatakan bahwa konflik antara dua kubu di Masjid Al Muttaqun tersebut berawal dari perbedaan pendapat. Kejadian tersebut mencapai puncaknya dengan terjadinya dugaan pengroyokan dan penganiayaan yang dilaporkan oleh kedua kubu yang berselisih.
Nova menegaskan bahwa pihaknya sedang melakukan pendalaman terhadap kasus ini. Beberapa saksi telah dipanggil untuk memberikan keterangan terkait kejadian yang terjadi di Masjid Al Muttaqun pada malam Selasa dan Rabu kemarin. Peristiwa tersebut berlangsung ketika salah satu imam menunjuk takmir yang baru untuk melaksanakan sholat Magrib.
Video yang merekam aksi dorong antara kedua kubu yang berselisih dalam pengurusan takmir masjid telah beredar dan menjadi viral. Dalam rekaman tersebut, terlihat adanya aksi pemukulan terhadap salah satu kubu. Kejadian konflik dan kerusuhan di dalam Masjid Al Muttaqun tersebut menjadi perhatian luas setelah videonya tersebar.