Blitar – Pemerintah Kabupaten Blitar telah melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi bencana alam, baik gempa bumi maupun gelombang laut tinggi. Mengingat akhir – akhir ini, pesisir selatan laut jawa diramalkan akan terjadi musibah sehingga harus diantisipasi jauh hari.
Pjs Bupati Blitar Budi Santosa mengatakan berdasarkan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sedikitnya ada 12 Desa dari 4 Kecamatan yang berpotensi terdampak gelombang laut tinggi.
“Antisipasi terhadap potensi bencana alam terus kita persiapkan dengan baik, jangan sampai masyarakat menjadi takut dan panik. Karena sesuai informasi, ada sejumlah desa di Kabupaten Blitar yang berpotensi terdampak bencana alam,” katanya.
Untuk itu, segala langkah mitigasi harus dipersiapkan agar tidak terjadi permasalahan. Dikatakannya, sementara ini pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) dan pemasangan alat pendeteksi
Tsunami di pesisir selatan masih terbatas.
“Saya berharap seiring berjalannya waktu, Destana maupun alat pendeteksi gelombang laut bisa diperluas supaya masyarakat siap dan tidak terlalu panik menyikapi kabar tersebut. Nanti kita koordinasikan dengan Pemprov terkait bantuan alat pendeteksi itu,” imbuhnya.
Perlu diketahui, hasil pemetaan tingkat kerawanan bencana alam seperti gempa bumi dan Tsunami di Kabupaten Blitar ada empat Kecamatan, diantaranya Wonotirto (Desa Gunung Gede dan Ngadipuro), Wates (Desa Ringinrejo, Tugurejo dan Tulungrejo), Panggungrejo (Desa Sumbersih dan Serang), dan Bakung (Plandirejo, Tumpak Oyot, Bululawang dan Sidomulyo). (SK)