Sumenep – Pemkab Sumenep kelabakan tak bisa tunjukkan data tambak

Sumenep – Pemkab Sumenep kelabakan tak bisa tunjukkan data tambak

Pihak pemerintah kabupaten Sumenep Madura kelabakan tak bisa menunjukkan data kongkrit saat ditanya mahasiswa terkait data tambak di Sumenep asisten dua pemkab beberapa kali beralibi bahwa tambak yang mencemari lingkungan tambak udang tidak berizin. Sementara mahasiswa meminta ketegasan pemkab untuk mengambil langkah tegas pada tambak udang nakal.

Setelah lama berorasi tak ditemui bupati dan pejabat di pemerintah kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur. Massa aliansi mahasiswa Sumenep meraksek ke pintu pagar sebelah barat pemkab Sumenep. Para mahasiswa yang mencoba masuk terganjal pagar yang tertutup emosi mahasiswa sempat naik karena pintu tak kunjung dibuka, setelah lama didesak akhirnya mahasiswa masuk ke halaman depan pemkba sumenep.

Puluhan mahasiswa yang bertelanjang dada ini ditemui asisten dua Herman Puernomo bersama pejabat dinas perizinan. Awalnya mahasiswa menolak mereka dan meminta ditemui langsung oleh bupati Sumenep  Abuya Busyro Karim, Namun setelah dilakukan negosiasi akhirnya massa aksi mau berdiskusi.

Saat berdiskusi asisten dua kelabakan meladeni mahasiswa, Karena terlihat tak siap persoalan  data tambak udang di sumenep. Pemkab Sumenep beralibi jika tambak yang mencemari lingkungan merupakan tambak yang tidak berizin, Namun ketika diminta data pihak pemkab tak bisa menunjukkan data.

Asisten dua pemkab Sumenep Herman Poernomo mengaku masih akan turun kelapangan mengecek kondisi tambak yang limbahnya mencemari laut. Padahal kejadi tercemarnya pantai lombang sudah lama, Dan hingga kini belum ada tindakan nyata yang dilakukan.

Sementara korlap aksi mahasiswan Mohammad Kurdi Ifani mengaku kecewa atas sikap pemkab sumenep yang tidak serius mengawal investasi tambak udang di Sumenep. Bahkan data tambak di Sumenep baik yang berizin maupun tidak tak juga bisa ditunjukkan.

Setelah mendapatkan oret-oretan dari asisten dua para mahasiswa akhirnya menghentikan aksinya dan mengaku akan mengawal langkah pemkab yang akan turun ke lapangan. Namun mahasiswa mengancam akan turun aksi lagi jika pemkab tak kunjung ada tindakan.