Banyuwangi – Gua Istana Taman Nasional Alas Purwo, Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, telah dipadati oleh sejumlah petapa sejak Selasa pagi. Mereka datang dari berbagai penjuru daerah, membawa tas berisi perbekalan untuk mempersiapkan peringatan Satu Suro yang jatuh pada Rabu esok.
Para petapa ini datang dengan tujuan melaksanakan sejumlah ritual dan menenangkan diri di dalam gua yang memiliki identitas dengan Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Bahkan, beberapa petapa dari daerah di luar Banyuwangi, seperti Malang dan Surabaya, datang sehari sebelumnya dengan sengaja.
Salah seorang petapa asal Banyuwangi Kota, Rudi Hartono, menjelaskan bahwa ia sengaja menghabiskan momentum peringatan Satu Suro di Gua Istana dan Mayangkara untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Selain itu, Hartono menyebutkan bahwa kedatangannya ke Gua Istana didasarkan pada panggilan hati dan telah rutin dilakukan menjelang peringatan Satu Suro.
Tidak hanya mengajak beberapa kolega dan pendamping spiritual, beberapa warga juga sengaja membawa anak-anak mereka untuk ikut dalam ritual semedi di Gua Istana saat malam Satu Suro. Bagi mereka, hal ini sudah menjadi tradisi turun temurun yang sepantasnya dilestarikan.
Dengan semangat dan kepercayaan yang tinggi, para petapa ini menjalani peringatan Satu Suro dengan penuh keyakinan. Mereka berharap bahwa melalui ritual dan kedekatan dengan Sang Pencipta, akan membawa berkah dan keberuntungan bagi diri mereka serta masyarakat luas.
Peringatan Satu Suro bukan hanya sekadar ritual dan tradisi, tetapi juga mencerminkan rasa kebersamaan dan kecintaan terhadap warisan budaya yang telah ada sejak lama. Semoga kegiatan ini dapat terus dilestarikan dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang untuk menjaga dan menghormati warisan leluhur.