Pemecahan Outlet Paket Kilat: Tangisan Pemilik Agen Paket Kilat Saat Outletnya Dikuras Maling

202
agen paket kilat di Desa Gambiran, Kecamatan Gambiran, outletnya disatroni oleh sekelompok pencuri

Gambiran, Banyuwangi – Kamalia Indah, pemilik salah satu agen paket kilat di Desa Gambiran, Kecamatan Gambiran, harus menelan pil pahit setelah outletnya disatroni oleh sekelompok pencuri pada Rabu dinihari lalu. Kejadian malam itu merenggut sejumlah peralatan dan uang dari bisnisnya, meninggalkan kesedihan mendalam.

Raut kepedihan tergambar jelas di wajah Kamalia Indah saat melihat outlet kecil yang menjadi penopang hidup keluarganya digeledah habis oleh para pencuri. Air matanya mengucur deras, menyaksikan bagaimana harta bendanya raib tak bersisa.

Indah, yang baru tiga bulan mendirikan outlet tersebut, tidak pernah menduga bahwa tempat usahanya akan menjadi target operasi para pencuri. Timbangan paket, uang ratusan ribu, hingga pompa air, semuanya lenyap tak berbekas.

Tak hanya harta benda, pencuri yang diduga beraksi pada Rabu dinihari itu juga membawa kabur pakaian dan selimut milik pelanggan. Indah, yang menjalankan dua unit bisnis, yaitu jasa kirim paket dan bisnis cuci pakaian, mengalami kerugian yang tak terhitung. Tiga bungkus paket berisi pakaian, selimut, dan badcover raib digondol pencuri, mengakibatkan kerugian mencapai jutaan rupiah.

Peristiwa malang yang menimpanya baru terungkap setelah saudara perempuan Indah melihat kondisi pintu toko terbuka pada Rabu pagi. Curiga, ia segera mengecek toko dan menemukan sejumlah barang telah lenyap.

Saat diwawancarai, Kamalia Indah menyampaikan ketidakpercayaannya terhadap kejadian ini. “Saya tidak pernah menyangka bahwa bisnis kecil saya akan menjadi sasaran pencuri. Semua usaha dan jerih payah lenyap begitu saja,” ujarnya dengan suara tertahan oleh kesedihan.

Kejadian serupa juga dialami oleh warung lalapan yang hanya beberapa meter dari outlet milik Kamalia. Pada Oktober lalu, pencuri sukses membawa pergi bumbu dapur dan kotak amal, bahkan karpet alas untuk pelanggan makan tidak luput dari sasaran.

Indri Nur Azizah, pemilik warung lalapan, mengecam tindakan para pencuri yang meresahkan warga sekitar. “Kami merasa tidak aman. Semua usaha kami untuk mencari nafkah dicuri begitu saja. Ini sangat menyakitkan,” ungkapnya.

Kejadian ini mencuat sebagai catatan kelam dalam kehidupan sehari-hari warga Gambiran, Banyuwangi.