Sleman – Salah seorang pedagang gorengan di sekitar Stadion Maguwoharjo, Tri Wibowo mengatakan, kini untuk memperoleh minyak goreng dirasa cukup sulit. Bahkan, warga Dusun Krajan, Kalurahan Minomartani, Kapanewon Ngagglik, Sleman, DIY menyebut, beberapa tempat penjualan hanya menyediakan untuk pelanggan saja. termasuk dirinya karena alasan keterbatasan stok barang.
Meski bisa diperoleh lantaran pelanggan tetap, namun minyak goreng yang diperoleh tak bisa dibeli sebanyak sebelum terjadi kenaikan harga. Saat ini hanya diperbolehkan membeli dua liter dengan harga 20 ribu rupiah atau naik dari tujuh ribu rupiah perliter dari harga sebelumnya.
Menurut Tri Wibowo, di tengah mahalnya harga minyak goreng, ia menyiasati dengan menaikkan harga jual untuk semua jenis gorengan. Yakni seribu rupiah untuk satu macam gorengan tanpa mengurangi ukuran.
Selama pandemi Covid-19, Tri Wibowo mengaku memilih berjualan gorengan. Selain karena lokasi jualannya yang dekat dari rumah, ia mengaku keuntungan yang diperoleh cukup lumayan. Ia menyebut omset paling besar yang diperoleh pada hari Minggu saat event Sunmor yakni satu juta rupiah. Di mana terhitung untuk keuntungan bersih lima ratus hingga enam ratus ribu rupiah. (red)