PASURUAN – Jajanan Klepon Kontroversi Tidak Islami
Sejumlah pedagang kue klepon di Pasuruan Meradang, setelah beredar dimedia sosial yang menyebut, bahwa jajanan klepon khas jawa merupakan jajanan yang tidak islami. Pedagang kue klepon manyesalkan adanya postingan tersebut, dan menganggap orang yang membuat postingan kurang kerjaan dan hanya mencari sensasi saja.
Pedagang kue klepon yang berada Desa Legok Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, menyesalkan adanya isu yang telah beredar di salah satu media sosial, yang tertulis bahwa kue klepon adalah jajanan yang tidak islami.
Adanya tulisan yang mengajak masyarakat, untuk meninggalkan jajanan klepon yang tidak islami, dan memilih kurma yang diketahui merupakan makanan import dari negara timur tengah.
Pedagang kue klepon ainun maulidiyah, yang sudah puluhan tahun berjualan kue klepon mengaku sempat kaget, karena baru kali ini ada yang beranggapan bahwa kue klepon adalah jajanan yang tidak islami, padahal seluruh bahan-bahan kue klepon alami, dan cara pembuatannya tidak ada yang melanggar syariat islam, karena dibuat dengan cara tradisional.
Sementara bagi pembeli kue klepon, isu kue klepon yang tidak islami hanyalah mengada-ada, karena dirinya yakin kue klepon pasti islami, karena klepon khas Jawa ini terbuat dari bahan yang alami, dan rasanya sangat enak.
Diketahui kue klepon merupakan jajanan khas Jawa, yang sudah dijual bertahun-tahun di sentra pedagang khas oleh-oleh di Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, dan dijual dengan harga murah, yakni satu kotak jajanan klepon berisi 12 biji , seharga lima ribu rupiah saja.