
JAKARTA , MADU TV – Organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah bersama-sama mengeluarkan seruan agar proses Pemilihan Umum 2024 tetap berlangsung damai dan rukun, terutama saat proses akhir perhitungan suara nanti. Kedua organisasi ini berharap seluruh pihak dapat menerima siapa pun pemenangnya dan apa pun hasilnya nanti.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar NU (PBNU), Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, dan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, mengajak masyarakat untuk menjadikan Pemilu sebagai momentum perdamaian: “Menang tak jumawa, kalah legowo” yang artinya menerima kemenangan dengan rendah hati dan kekalahan dengan lapang dada.
Gus Ipul menyatakan bahwa tujuan seruan tersebut adalah agar tahapan Pemilihan Presiden dapat dilewati dengan lancar dan terlaksana secara jujur, adil, transparan, dan terbuka sesuai dengan asas-asas pemilu yang telah disepakati bersama. Ia juga menyoroti perbedaan pendapat dalam pilihan presiden sebagai sesuatu yang umum terjadi, khususnya dalam pemilu ini yang sudah berlangsung berkali-kali.
Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf, menjelaskan: “Semoga pemilu ini menjadi momen yang memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa kita.”
Abdul Mu’ti dari Muhammadiyah senada dengan Gus Ipul, mengajak seluruh pihak untuk menerima dengan bijak hasil dari Pemilu 2024. Ia menekankan pentingnya rekonsiliasi dan akomodasi pasca-pemilu, agar tidak ada istilah “the winners take all” (pemenang mengambil alih semuanya) yang dapat menyebabkan perpecahan.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, menyampaikan: “Setelah pemilu, kita butuh rekonsiliasi, agar keberagaman kita tetap menjadi kekuatan, bukan kelemahan.”
Seruan bersama dari NU-Muhammadiyah ini diharapkan dapat membantu menciptakan suasana damai dan kondusif dalam pelaksanaan Pemilihan Umum 2024, mengingat peran penting kedua organisasi ini dalam membentuk karakter masyarakat Indonesia. Sumber informasi berasal dari YouTube TVNU.