NIAS SELATAN – Tradisi Lompat Batu Budaya Nias Yang Melegenda
Pulau Nias salah satu pulau yang mempunya tardisi kearifan lokal yang sampai saat ini terus melegenda. Yakni lompat batu. Lompat batu ini menunjukan bahwa mereka sudah pantas di anggap sebagai orang yang sudah dewasa secara fisik.
Salah satu desa yang masih masih kuat dengan adat istiadatnya, yakni Desa Bawogosali Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan Provinsi Sumatera Utara. Desa ini mempunyai kesenian yang menjadi kearifan lokal yaitu atraksi famaluaya dan hombo batu, atau lompat batu. Atraksi famaluaya ini merupakan peninggalan leluhur nenek moyang yang samapi saat ini terus di lestarikan.
Biasanya atraksi hombo batu tersebut di gelar ketika ada upacara adat dan penyambutan tamu yang datang ke Desa Bawogosali. Atraksi hombo batu atau lompat batu ini biasanya di lakukan oleh anak anak muda yang menginjak dewas. Tradisi lombat batu ini seakan menjadi ritual untuk menunjukkan kedewsaan anak anak muda di desa ini.
Tujuan awal mula tradisi ini sebenrnya merupakan media berlatih ketangkasan fisik sebelum berperang. Para anak anak muda di nias tersebut sebelum ikut perang melawan penjajah, mereka di wajibkan melatih diri melpompati batu setinggi 2 sampai 3 meter. Apabila mereka berhasil melompat maka nereka di anggap lulus dan layak untuk terjum ke medan perang.
Tak heran apabila tradisi hombo ini menjadi sangat terkenal baik di dalam maupun macanegara. Banyak wisatwan yang berkunjung ke Pulau Nias dengan satu tujuan yakni ingin meliaht secara langsung tradisi lombat batu tersebut.