NGANJUK – Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Tiga Sekolah Di Nganjuk Terapkan Protokol Kesehatan

429

NGANJUK – Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Tiga Sekolah Di Nganjuk Terapkan Protokol Kesehatan

Ketat Pembelajaran tatap muka terbatas di masa pandemi covid-19 akhirnya mulai diuji coba di tiga sekolah di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Tiga sekolah yang melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka ini, diwajibkan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Uji coba ini, akan dilaksanakan selama dua minggu kedepan. Apabila berhasil, maka sekolah lain yang sudah siap akan dipersilahkan melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas. Para siswa SMA Negeri 2 Nganjuk, Jawa Timur yang sebelumnya mengikuti pembelajaran dalam jaringan (daring) di rumah akhirnya mulai masuk ke sekolah.

Para siswa masuk sekolah untuk mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka terbatas. Dalam penerapannya di sekolah, sejak masuk pintu gerbang sekolah, siswa harus menggunakan masker serta diperiksa suhu tubuhnya oleh petugas. Saat hendak masuk kelas, para siswa juga diharuskan mencuci tangan.

Tidak hanya itu, saat mengikuti proses pembelajaran hanya ada 12 siswa untuk setiap kelas. Padahal biasanya setiap kelas berjumlah 36 siswa. Setiap meja siswa dipasang perisai terbuat dari mika. Sedangkan siswa yang biasanya duduk berdua dengan temannya, hanya diperbolehkan duduk sendirian di mejanya masing-masing.

Setiap harinya, sebanyak 30 ruang kelas digunakan untuk pembelajaran tatap muka di SMA Negeri 2 Nganjuk ini. Untuk setiap harinya kelas yang masuk ditentukan bergantian. Semisal kelas X, maka pada hari tersebut hanya kelas sepuluh yang masuk.

Sedangkan kelas XI dan XII masuk di hari yang lain. Meski sudah memulai uji coba pembelajaran tatap muka, namun para siswa dari tiga sekolah di nganjuk ternyata tidak diwajibkan mengikuti rapid tes sebelum masuk sekolah.

Sebab, sekolah merasa tidak mampu untuk membiayai rapid tes bagi para siswa. Sementara itu, Dinas Pendidikan Jawa Timur perwakilan Nganjuk menyatakan, memilih tiga sekolah sebagai lokasi uji coba karena kesiapan dari masing-masing sekolah.

Apabila nantinya ada sekolah lain yang juga sudah siap maka akan diperbolehkan melaksanakan pembelajaran tatap muka. Ujicoba tatap muka ini akan dilaksanakan selama 14 hari kedepan. Apabila dirasa berhasil, maka pembelajaran tatap muka akan dilanjutkan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.