NGANJUK – Tim Aprasial Mangkir Saat Hearing Dengan DPRD Nganjuk Polemik Relokasi Bendungan Sumantok

823

NGANJUK – Tim Aprasial Mangkir Saat Hearing Dengan DPRD Nganjuk Polemik Relokasi Bendungan Sumantok

Dewan perwakilan daerah Kabupaten Nganjuk, kembali melakukan hearing dengan tim aprasial relokasi warga terdampak proyek pembangunan Bendungan Sumantok. Namun, tim aprasial justru tidak bisa hadir  dalam agenda hearing kedua ini. Meski demikian, badan pertanahan nasional Kabupaten Nganjuk, akan memfasilitasi tuntutan warga dalam memusawarahkan  kembali hasil aprasial tersebut.

Tim appraisal yang sebelumnya diharapkan hadir dalam hearing dengan DPRD Nganjuk ternyata tidak datang. Hearing tersebut dalam rangka membahas hasil appraisal relokasi warga terdampak pembangunan bendungan semantok di Desa Sambikerep dan desa tritik Kecamatan Rejoso, Nganjuk. Sebab, puluhan warga dua desa tersebut menolak hasil appraisal karena dinilai merugikan warga.

Hearing ini merupakan tindaklanjut dari hearing sebelumnya yang juga dilaksanakan di kantor DPRD Nganjuk. Pada hearing ini diikuti anggota DPRD Nganjuk, kuasa hukum dan perwakilan warga terdampak, pihak badan pertanahan nasional (BPN) Nganjuk, dan perwakilan pemkab Nganjuk.

Meski tidak dihadiri tim appraisal, hearing menyepakati adanya musyawarah tentang besaran harga lahan maupun bangunan milik warga terdampak pada hari kamis mendatang. Hasil musyawarah tentang besaran harga nantinya bisa digunakan sebagai dasar pengajuan keberatan hasil appraisal kepada pengadilan negeri (PN).

Sementara itu, tatit heru thahjono ketua DPRD Nganjuk menjelaskan, sebagai anggota legislatif pihaknya akan tetap memperjuangankan hak hak rayat terdampak pembangunan bendungan Sumantok. namun secara teknis, dukungan tersebut harus sesuai dengan aturan hukum yang belaku agar tidak semakin mempersulit warga terdampak.

Selain polemik tentang hasil appraisal yang dinilai merugikan warga, belakangan diketahui bahwa tim apraisal ternyata belum melakukan appraisal terhadap 9 lahan milik warga. Persoalan-persoalan kinerja tim appraisal inilah, yang semakin menguatkan persepsi bahwa tim appraisal tidak profesional.