Nganjuk – Tanggul Sungai Mlinjo Kembali Jebol Ratusan Rumah Warga di Nganjuk Terendam Banjir

267

Nganjuk – Tanggul Sungai Mlinjo Kembali Jebol Ratusan Rumah Warga di Nganjuk Terendam Banjir

Intesitas hujan yang tinggi, membuat sebuah tanggul sungai di Kabupaten Nganjuk kembali jebol. Diduga jebolnya tanggul tersebut disebabkan oleh luapan air Sungai Mlinjo pasca diguyur hujan deras. Akibatnya ratusan rumah warga dan sejumlah tanaman padi terendam banjir. Untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan, saat ini warga dan sejumlah relawan bergotong royong membangun tanggul sementara.

Diguyur hujan deras, sebuah tanggul Sungai Mlinjo di Desa Mojoagung Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk kembali jebol. Akibatnya sebanyak 750 rumah warga di dua dusun sempat terendam banjir. Tak hanya merendam rumah warga, banjir juga merendam hampir satu hektar tanaman padi. Selain itu, banjir juga merendam sejumlah rumah warga di Desa Bandung. Ketinggian air rata-rata mulai dari 15 centimeter hingga 40 centimeter.

Diduga jebolnya tanggul tersebut disebabkan oleh luapan aliran Sungai Mlinjo yang tak mampu menahan debit air hujan. Panjang tanggul yang jebol mencapai 6 meter, dangan kedalaman kurang lebih 3 meter. Untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulam, warga setempat dibantu oleh TNI polri dan sejumlah relawan, saat ini bergotong royong membangung tanggul sementara.

Baitul Ulum, Perangkat Desa Mojoagung, menjelaskan bahwa usai hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Prambon, debit air di Sungai Mlinjo mulai meluap hingga ke atas jembatan. Berselang beberapa jam kemudian, tiba-tiba tanggul di sisi selatan jembatan itupun jebol dan langsung menggenangi rumah warga. Pihaknya menambahkan, peristiwa jebolnya tanggul Sungai Mlinjo ini sudah  terjadi dua kali di dua titik yang berbeda. Titik tanggul yang pertama jebol, terjadi sekitar satu bulan yang lalu. Lokasinya berada di sebelah utara jembatan. Karena lokasi tanggul berada di tengah sawah, warga pun melakukan perbaikan tanggul dengan menggunakan alat seadanya, dengan menggunakan karung yang diisi pasir dan batu. Agar lebih kuat, warga juga membangun tiang panjang dari batang bambu. Para warga berharap, pemerintah segera memperbaiki tanggul yang jebol tersebut secara permanen, agar ancaman bencana banjir tidak terjadi lagi.