Nganjuk – Menilik Perjalanan Sejarah Pembangunan Masjid Kuno Al Mubarok Nganjuk

642

Nganjuk – Menilik Perjalanan Sejarah Pembangunan Masjid Kuno Al Mubarok Nganjuk

Abad 17 membangun masjid Kuno, bernama masjid al mubarok, masih berdiri kokoh di Kabupaten Nganjuk jawa timur. Masjid yang di bangun dengan perpaduan gaya arsitektur dari alkulturasi budaya tiongkok, hindu dan islam. Pemprov Jatim telah menetapkan masjid Al Mubarok sebagai cagar budaya pada tahun 2016 . Selain menjadi salah satu masjid yang bersejarah, masjid ini juga selalu ramai di kunjungi peziarah dari berbagai daerah.

Masjid Almubarok, salah satu masjid bersejarah ini masih berdiri kokoh. Berada di desa Kacangan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk. Hingga saat ini, masjid yang di bangun oleh kanjeng raden Tumenggung Sosro Kusumo satu selalu ramai peziarah dari berbagai daerah. Masjid yang di bangun oleh adipati berbek pertama pada tahun 1745 tahun jawa atau 1818 masehi. Merupakan saksi utama dalam perjalanan sejarah penyebaran islam di kadipaten berbek pada masanya.

Bangunan utama masjid yang semula seluas 14 kali 14 meter ini, sudah beberapa kali mengalami renovasi dan pembangunan. Meski demikian, ciri khas dan struktur bangunan masjid masih terawat rapi hingga saat ini. Masjid ini dengan perpaduan gaya budaya tiongkok, hindu, islam selalu menjadi ciri khas dan karakter tersendiri bagi masjid almubarok.

Dalam ruang utama masjid,juga masih terdapat sejumlah barang dan artefak bersejarah yang tetap terjaga dengan baik hingga saat ini. Benda benda tersebut, masih memilik nuansa yang kuat dengan menggambarkan keindahan sejarah masjid. Mimbar masjid di buat tahun 1758 dan beduk di buat tahun 1759 tahun jawa. Menjadi salah sati icon utama masjid almubarok. Selain itu, sekitar lingkungan masjid juga masih terdapat prasasti sejarah lingga yoni dan ungkal watu. Menurut sejarah, kedua prasati tersebut di pergunakan sebagai penunjuk waktu sholat dan batu asahan alat pembangunan masjid pada masa itu.

Di komplek lingkungan masjid al mubarok ini, juga terdapat makam Kanjeng Raden Tumenggung Sosro Kusumo satu,yakni bupati pertama di kabupaten berbek bersama dengan sejumlah makam sanak sodara kanjeng jimat.

Menurut perjalanan sejarah sebelum di bangunnya masjid al mubarok ini, kanjeng raden tumenggung sosro kusumo satu telah membangun masjid pertama di sebelah utara masjid yang saat ini di jadikan makam untuk para sanak keluarga kanjeng jimat.namun,seiring berjalannya waktu,jumlah jamaah masjid pertama semakin hari kian bertambah.akhirnya,beliau pun akhirnya berencana membangun masjid dengan ukuran yang lebih besar dengan mewakafkan tanah bekas tempat peribadatan umat hindu pada masa itu.

Setelah bangunan masjid almubarok mulai berdiri, seluruh material masjid yamg petama itupun, di pindahkan ke desa bendungan kecataman berbek sejauh dua kilometer dari masjid almubarok.

Sementara itu, hendro prayetno, juru pelihar masjid al mubarok menjelaskan,karena struktur bangunan masjid yang masih banyak mengandung sejarah penting di kabupaten nganjuk. Akhirnya, pemerintah provinsi jawa timur telah menetapkan masjid al mubarok sebagai situs cagar budaya.pihaknya menambahkan, karena kanjeng raden tumenggung sosro kusumo satu, dikenal sebagai salah satu tokoh penyebaran agama islam di kabupaten berbek, hingga saat ini banyak warga masyarakat yang datang ke makam untuk berziarah.

Seperti halnya tempat tempat religi bersejarah yang lain, masjid al mubarok hingga saat ini selalu didatangi para jamaah baik dari Kabupaten Nganjuk maupun dari luar daerah. Mereka sengaja datang berziarah ke makam kanjeng jimat,yang ada di lingkungan masjid untuk berdzikir dan berdoa.