NGANJUK – Gerang Nasipnya Terkatung Katung Para Pelaku Seni Gelar Simulasi Hajatan Di Tengah Pandemi Covid 19
Bertempat dilapangan desa Talang Rejoso Nganjuk, para pelaku seni di Kabupaten Nganjuk menggelar simulasi hajatan di tengah pandemi covid 19 sesuai protokol kesehatan, hal tersebutmereka lakukan guna memberikan edukasi kepada warga masyarakat, terkait pentingnya menjaga kesehatan, serta sebagai wujud dukungan kepada pemerintah daerah agar segera memberikan perhatian kepada pelaku seni yang selama pandemi ini terdampak tidak dapat bekerja kembali.
Bertempat di lapangan Desa Talang Rejoso Nganjuk, para pelaku seni di Kabupaten Nganjuk menggelar simulasi hajatan di tengah pandemi covid 19 sesuai protokol kesehatan. Simulasi hajatan tersebut di ikuti oleh para pelaku seni yang menggantungkan hidupnya pada hajatan warga, seperti tukang sound, tukang terop, tukang rias pengantin, mc pengantin, serta musisi dangdut.
Dalam simulasi tersebut di ceritakan, adanya hajatan kitanan salah seorang warga ditengah pandemi covid19, namun tetap sesuai protokol kesehatan, dalam ceritanya warga yang mempunyai hajat diwajibkan menyiapkan alat termogan, tempat cuci tangan serta wajib pake masker dan jaga jarak.
Dalam simulasi tersebut juga diceritakan adanya warga yang tidak memakai masker memaksa masuk lokasi hajatan, namun bisa di edukasi serta di amankan dari lokasi hajatan sesuai protokol kesehatan.
Hal ini mereka lakukan guna memberikan edukasi kepada warga masyarakat, terkait pentingnya menjaga kesehatan, serta sebagai wujud dukungan kepada pemerintah daerah agar segera memberikan perhatian kepada pelaku seni yang selama pandemi ini terdampak tidak dapat bekerja kembali.
Tak bisa dipungkiri, virus covid-19 yang kini mewabah ke seluruh pelosok Kabupaten Nganjuk mampu membawa dampak yang sangat signifikan di semua lapisan, tak terkecuali juga para pekerja seni.
Salah satu peraturan pemerintah adalah tidak menggelar acara yang mengumpulkan massa, bagi para pekerja seni seperti wedding organizer dan event organizer, hal tersebut dirasa sangat merugikan.
Para pekerja seni yang “sepi job” tersebut menggelar simulasi cara mengadakan acara selama menghadapi pandemi covid-19 ini seperti mematuhi protokol kesehatan dan tetap menerapkan pysical distancing.