NGANJUK – Evakuasi Pemuda Yatim Piatu Ke RSJ Rejoso Derita kelainan jiwa sejak kecil
Seorang pemuda yatim piatu di Nganjuk terpaksa dievakuasi ke rumah sakit jiwa. Pemerintah desa bersama komunitas terpaksa mengevakuasi pemuda tersebut, karena sering mengamuk kepada warga dan saudara asuhnya.
Agar segera mendapatkan perawatan rehabilitasi medis, pemerintah desa dan komunitas mengevakuasi pemuda tersebut ke Puskesmas Jiwa Rejoso. Seorang pemuda dengan gangguan jiwa, di Desa Joho Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk akhirnya mendapatkan perawatan rehabilitasi medis di Puskesmas Jiwa Rejoso.
Pemuda berinisial MA tersebut, mengalami gangguan jiwa sejak masih kecil. Di usianya yang ke 14 tahun ini, kondisi kejiwaannya semakin tidak stabil dan sering mengamuk.
Bahkan, dalam beberapa hari terakhir sempat membakar tempat tidur dan memukul kakek asuhnya. Atas kondisi tersebut, pemerintah desa dan komunitas Nganjuk peduli berupaya mengevakuasi MA ke Puskesmas Jiwa Rejoso agar segera mendapatkan perawatan.
Namun, dalam proses evakuasi, MA sempat berusaha kabur dan menolak ajakan petugas desa dan komunitas. Setelah mendapatkan bujuk rayu saudara asuhnya, akhirnya MA mau untuk di bawa ke Puskesmas Jiwa Rejoso.
Jumali, Kepala Desa Joho menjelaskan, MA merupakan anak yatim piatu yang menderita gangguan jiwa sejak masih kecil. Karena kedua orang tuanya sudah meninggal, hingga saat ini MA dirawat oleh sang kakek dan kedua saudari beda ayah kandung.
Karena pihak keluarga khawatir dengan kondisi MA yang semakin memburuk, akhirnya pemerintah bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Nganjuk dan Komunitas Nganjuk Peduli untuk mengupayakan perawatan rehabilitasi medis MA ke Puskesmas Jiwa Rejoso.
Pihaknya berharap, setelah mendapatkan perawatan rehabilitasi medis di Puskesmas Jiwa Rejoso, kondisi kejiwaan MA dapat membaik dan sembuh seperti sedia kala sehingga dapat diterima kembali ke masyarakat.