Nganjuk – Blusukan Peninggalan Sejarah, Banyak Prasasti Ditemukan
Komunitas pemerhati sejarah Nganjuk pada Minggu, 4 april 2021, dari pagi hingga malam hari, kembali melakukan blusukan. Tujuan blusukan kali ini adalah menuju Sendang Desa Sumber Agung, Kecamatan Gondang, di tengah hutan jati. Dari waduk, Sumber Agung hanya berjarak 1,5 km.
Perkampungan kuno sebelum Sendang yang dulu banyak arcanya, kini warga hanya menemukan 1 arca saja. Konon arca tersebut merupakan arca 10 tahun yang lalu. Kini arca tersebut berada di Kantor Desa Sumber Agung. Di area ini banyak pecahan gerabah, keramik, batu bata besar batu andesit, namun sayang tempat ini masih belum pernah di evakuasi.
Dari Kecamatan Gondang, kemudian komunitas pemerhati sejarah Nganjuk melanjutkan perjalanan ke Bangle Kecamatan Lengkong. Pada lokasi ini terdapat prasasti Bangle I (Banyu Umbul) berangka tahun 830 Saka atau 908 Masehi. Dalam prasasti tersebut berisi tentang pertemuan para biksu di kampung bernama Desa Jambi.
Selain mengunjungi Prasasti Bangle I, komunitas pemerhati sejarah Nganjuk juga mengunjungi prasasti Bangle II yang berjarak hanya 2 km dari prasasti Bangle I. Prasasti Bangle II atau Prasasti Mataji, angka tahunnya sudah tidak terlihat, hilang tak terbaca. Prasasti ini berdiri pada masa Raja Jitendrakara era Panjalu Kediri. Yang menjadi pembeda dari kedua prasasti ini adalah ukura. Prasasti Bangle 2 ini lebih besar dari prasasti Bangle 1.
Sebelum pulang, komunitas pemerhati sejarah Nganjuk menyempatkan membersihkan daun-daun di sekitar situs. Tepat pukul 17.30 WIB, mereka mulai meninggalkan lokasi. Para anggota komunitas pemerhati sejarah Nganjuk berharap agar benda-benda peninggalan sejarah kuno tetap lestari dan mendapat pengakuan atas keberadaannya.