Nasional Kemenag dan OJK Sinergi Sukseskan Program Satu Rekening Satu Pelajar Kemenag dan OJK Sinergi Sukseskan Program Satu Rekening Satu Pelajar

Jakarta – Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kemenag bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersinergi menyukseskan program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar). Program ini launching dalam kegiatan Puncak KREASI – Kejar Prestasi Anak Indonesia Wujudkan Impian Anak Indonesia. Acara yang terselenggara secara virtual melalui Zoom Meeting dan Live YouTube Jasa Keuangan Chanel ini terlaksana pada Selasa (24/8/2021).

OJK bersama Kementerian dan lembaga terkait, serta industri perbankan, telah menginisiasi dan meluncurkan program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar). Program ini merupakan salah satu bentuk aksi pelajar Indonesia menabung dalam rangka implementasi Keputusan Presiden nomor 26 tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung.

Tujuan program Kejar adalah untuk mendorong setiap pelajar Indonesia memiliki rekening. Dengan begitu, budaya menabung di lembaga jasa keuangan formal dapat terlaksana sejak dini.

Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani, mengatakan bahwa Program “Kejar”merupakan salah satu ikhtiar untuk memperkokoh dan memperkuat literasi dan edukasi keuangan. Hal ini untuk meningkatkan pemahaman terhadap produk keuangan sejak dini.

Program Kejar, kata Ramdhani, bertujuan untuk mendukung implementasi Peraturan Presiden Nomor 114 tahun 2020 tentang strategi nasional keuangan inklusif.  Data rekap tahun 2020-2021, jumlah peserta didik mencapai 11.600.000 orang. Jumlah yang cukup banyak dan tersebar luas ini merupakan tantangan bagi layanan akses keuangan pada pendidikan di Kemenag. Dhani mengatakan bahwa Kemenag juga mendukung  implementasi program Kejar. Khususnya dalam penyaluran berbagai program bantuan, seperti penyaluran Program Indonesia Pintar (PIP).

Dhani berharap, program ini bukan hanya memberikan kemudahan dalam penyaluran bantuan. Melainkan, dapat membiasakan pelajar untuk berhemat dan menabung. Lebih dari itu, program ini menjadi sarana pelajar untuk mengenal lebih dini beragam jasa keuangan. Apalagi penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi sedang bertumbuh pesat.

Dhani mengatakan, insan masa depan perlu memiliki bekal kompetensi yang kuat. Hal tersebut dapat merekaperkuat dengan pemahaman yang baik tentang literasi baca, literasi numerik, literasi sains, literasi finansial, dan literasi agama.

“Setelah kolaborasi dengan OJK, kami harap akan lahir berbagai kemudahan bagi adik-adik pelajar dan mahasiswa,” pungkas Ramdhani.

Hadir dalam kegiatan tersebut, perwakilan dari bagian Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) dan Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK). Mereka siap menindaklanjuti kerjasama dengan OJK terkait program Kejar. (kemenag/yy)