Mayat Di Kos Kosan Bnayuwangi Dipastikan Bukan Korban Pembunuhan

170

BANYUWANGI, JAWA TIMUR – Penemuan mayat di sebuah kos di Dusun Krajan, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi pada Sabtu malam lalu telah menggemparkan warga sekitar. Namun, pihak Kepolisian Resort Gambiran dengan tegas memastikan bahwa ini bukan kasus pembunuhan. Sebaliknya, korban diketahui meninggal akibat komplikasi penyakit yang dideritanya.

Mayat pria parubaya, Esti Darmawan, yang berusia 51 tahun, adalah salah seorang penghuni kos di lokasi tersebut. Kapolsek Gambiran, AKP Badrodin Hidayat, telah mengonfirmasi bahwa penyelidikan mereka menyimpulkan bahwa Esti Darmawan bukan korban pembunuhan, melainkan mengidap penyakit serius yang diperkirakan menyebabkannya meninggal dunia. Bukti yang memperkuat temuan ini adalah obat-obatan yang ditemukan di kamar kos korban.

Menurut keterangan Kapolsek Gambiran, Esti Darmawan diduga telah sakit selama dua hari sebelum meninggal. Kepolisian juga menemukan sejumlah obat-obatan di kamar kosnya, yang memperkuat dugaan bahwa korban sedang berjuang melawan penyakit yang dideritanya. Keterangan dari saksi-saksi yang berada di sekitar kos juga mendukung temuan ini.

Untuk memastikan keabsahan temuan ini, Polsek Gambiran telah menugaskan tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) dari Polresta Banyuwangi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Hasil dari INAFIS juga mendukung kesimpulan bahwa kematian Esti Darmawan bukan akibat tindak kekerasan, melainkan penyakit yang diidapnya.

Kapolsek Gambiran, AKP Badrodin Hidayat, mengungkapkan bahwa kasus ini telah memunculkan perasaan cemas di lingkungan kos. Penemuan mayat yang membusuk di kamar kos Esti Darmawan membuat warga sekitar khawatir. Namun, dengan temuan ini, warga dapat merasa lega karena penemuan tersebut telah diungkap dan tidak ada tindak kekerasan yang terlibat.

Kasus penemuan mayat di kos kosan Dusun Krajan ini semakin menegaskan pentingnya kerja sama antara pihak berwenang dan masyarakat dalam memecahkan misteri yang muncul. Warga sekarang dapat kembali hidup dengan damai, tanpa ketakutan akan bahaya yang mungkin mengintai.