MEDAN – Rekonstruksi intersection di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, telah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Proyek pengkeretaan jalan ini, meskipun memiliki estetika yang menarik, mendapat sorotan negatif karena penggunaan material seperti keramik yang dinilai berpotensi membahayakan pengendara, khususnya sepeda motor.
Dalam sebuah video yang dibagikan oleh masyarakat melalui media sosial, terlihat pengendara sepeda motor kesulitan menjaga keseimbangan saat melintasi persimpangan jalan yang menggunakan material keramik ini. Kejadian tersebut terjadi saat kondisi jalan masih basah setelah hujan, membuat permukaan jalan semakin licin.
Namun, penting untuk dicatat bahwa pemerintah setempat tidak tinggal diam terkait masalah ini. Pada Senin pagi, petugas kepolisian terlihat aktif membantu mengatur arus lalu lintas dan memberikan himbauan kepada masyarakat agar berhati-hati serta mengurangi kecepatan demi keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas.
Sehari setelahnya, jalan tersebut bahkan ditutup sementara untuk dilakukan evaluasi kondisi. Sejumlah petugas kepolisian dan pejabat pemerintahan turut melakukan pemantauan terhadap kondisi jalan. Langkah ini merupakan respons positif dari pemerintah setempat terhadap keprihatinan masyarakat terkait keselamatan pengguna jalan.
Meskipun proyek ini telah mendapatkan sorotan negatif dari sebagian masyarakat, penting untuk mengingat bahwa pembangunan infrastruktur sering kali menghadapi tantangan dan masalah yang perlu diatasi. Pemerintah bekerja keras untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, dan langkah-langkah yang diambil untuk mengevaluasi dan mengatasi masalah ini adalah bukti komitmen mereka terhadap kepentingan masyarakat.
Semoga dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, masalah ini dapat segera diselesaikan, sehingga Jalan Jenderal Sudirman dapat menjadi jalan yang aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan.
