KEDIRI ( madu.tv )—Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kediri baru akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020. Namun, berbagai lembaga telah menggelar polling pilkada. Mulai dari website hingga media sosial (medsos) juga banjir polling pilkada. Hasilnya, Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa menang telak di beberapa polling Pilkada Kabupaten Kediri. Mas Dhito dan Mbak Dewi yang menjadi calon tunggal unggul jauh dari kotak kosong. Salah satu kemenamgan telak Mas Dhito dan Mbak Dewi ada di pollingkita.com. Mas Dhito dan Mbak Dewi mendapat dukungan 83,2 persen atau 2.309 suara. Sedangkan, kotak kosong hanya mendapat dukungan 16,8% atau 467 suara. Total suara yang masuk mencaoai 2.776 suara hingga Jumat (22/8) pukul 22.06 WIB. Polling tersebut dimulai sejak 13 Agustus 2020 pukul 23.23 WIB.
“Matursuwun atas kepercayaan masyarakat Kabupaten Kediri kepada saya dan Mbak Dewi memilih saya menjadi bupati dan wakil bupati Kediri,” ujar Mas Dhito.
Meski demikian, Mas Dhito mengaku tidak mau jemawa apalagi takabur dengan hasil polling tersebut. Justru, dia semakin termotivasi blusukan ke desa-desa di Kabupaten Kediri untuk menyerap aspirasi masyarakat dan menyampaikan program-program pro rakyat untuk Kabupaten Kediri yang lebih baik. Sebanyak 343 desa dan satu kelurahan di Kabupaten Kediri dikunjungi. Mas Dhito akan tetap blusukan setiap hari. Pagi, siang, dan malam hari. Sehari bisa tujuh titik dikunjunginya. “Jika masih ada yang belum memilih saya berarti saya harus kerja lebih keras lagi untuk mengenalkan diri saya dan program-program pro rakyat ke masyarakat Kabupaten Kediri,” tandasnya.
Mas Dhito menegaskan, dirinya maju menjadi Calon Bupati Kediri tidak ada kepentingan pribadi. “Tidak ada kepentingan jabatan apalagi uang. Saya hanya ingin membawa perubahan di Kabupaten Kediri menjadi lebih baik,” tegasnya.
Untuk membawa perubahan Kabupaten Kediri menjadi Lebih Baik, Mas Dhito mempersiapkan berbagai program. Mulai dari reformasi birokrasi dengan membubarkan TP3 dan memecat pejabat yang korupsi, mempermudah pengurusan administrasi kependudukan, seperti KTP, KK, dan akta kelahira, memberikan 1.000 legalitas UMKM gratis, membuka pintu pendapa lebar-lebar untuk warga Ngobrol Persoalan lan Solusi (Ngopi), hingga penambahan honor tenaga honorer. Ada juga program Desa Inovasi Teknologi (DITO), Desa Inovasi Tani Organik (DITO), dan Desa Wisata (Dewi). “Semoga pada 9 Desember nanti, semua masyarakat Kabupaten Kediri sudah mengenal dan mengetahui program-program saya sehingga mantap memilih saya,” harap bapak satu anak yang hobi nail vespa saat blusukan ke desa-desa ini. (*)