MALANG – Hiasan Rotan Kian Dinganderungi Masyarakat, Pengusahan Rotan Bisa Pertahankan Usahanya

485

MALANG – Hiasan Rotan Kian Dinganderungi Masyarakat, Pengusahan Rotan Bisa Pertahankan Usahanya

Di tengah pandemi covid-19 kerajinan berbahan rotan kian digandrungi masyarakat. Hiasan rotan yang kini banyak di cari masyarakat yakni vas bunga, hingga parabotan dapur. Kondisi ini menjadi angin segar pagi pengrajin rotan sintetis karena bisa bertahan di tengah pandemi covid-19.

Hal tersbeut seperti yang terjadi di Dona Doni Rattan Galery ini yanng bisa tetap bertahan di tengah pandemi covid-19 dengan berbagai hasil produk yang dibuat dari bahan baku rotan sintetis.

Di usaha milik Misriwati Agustina justru bisa bertahan karena dapat menghasilkan produk –produk baru yang diminati masyarakat seperti rak bunga, pot bunga, peralatan dapur, hingga bunga hias yang saat ini digandrungi masyarakat.

Selain itu, Wani yang akrap disapa Dona ini menggencarkan pemasaran berbasis digitalisasi di semua media sosial. Seperti instagram dan facebook, yang dinilai cukup efektif  menggaet customer.

Meski omset dari jualan produk berbagai hiasan rotannya sempat menurun di awal pandemi covid-19 bulan Maret 2020 lalu. Namun, menurutnya tidak begitu signifikan atau sekitar 10 persen saja.

Bahkan, ia menilai pandemi covid-19 peminat dari hiasan rotan cukup tinggi. Hal itu dirasa, karena para ibu-ibu yang di rumah saja banyak memanfaatkan waktu untuk menghias rumahnya.

Menggeluti usaha sejak tahun 1998, Dona mengaku telah menghasilkan 150 model hiasan dari rotan diluar custom dari pembeli. Di antaraya, payung berbagai model, tempat koran, tempat buah, perlengkapan dapur, rak bunga, hingga lampu pojok berkarakter binatang. Saat ini ia juga mempekerjakan belasan karyawan untuk membantu pembuatan produk di kawasan Jl Bulutangkis RT 05 RW 02, Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru-Kota Malang.

Di masa pandemi, wanita yang juga menjabat sebagai ketua komunitas romantis (rotan malang sintetis) ini mengatakan turut serta membantu para pelaku UMKM terdampak. Yakni, dengan memberikan kesempatan mereka dalam memasarkan produk yang dibuatnya. Untuk range harga dari hasil produknya, ia mematok di angka paling murah sebesar Rp 15 ribu, Seperti jenis pot meja atau pot gantung. Sedangkan yang paling mahal saat ini di kisaran Rp 4,5 juta yang model furniture.