MALANG – Disdikbud Kota Malang Gelar Pentas Beksan Virtual Dengan Cerita Antara Dinoyo Dan Polowijen
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang menggelar Pentas Beksan Sandiwara Virtual dengan Cerita Rakyat Dinoyo dan Polowijen. Melalui kegiatan tersebut literasi nilai budaya warisan leluhur dapat terjaga. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang menggelar Pentas Beksan Sandiwara Virtual dengan Cerita Rakyat Dinoyo dan Polowijen.
Dalam cerita itu menggambarkan sebuah kepercayaan yang beredar turun-temurun berdasarkan penuturan dan dikisahkan dari generasi ke generasi tentang adanya suatu tabu bagi warga kampung Dinoyo untuk dapat menjalin hubungan dengan warga kampung Polowijen. Beksan Sandiwara Virtual dengan tokoh Joko Lulo dan Ken Dedes ini dilakukan di Taman Krida Budaya Jawa Timur.
Melalui event Malang Culture Disdikbud Kota Malang tersebut berjudul “Ojo Ngomong Waton, Ngomongo Nganggo Waton” yang berarti “Jangan Sekali-Sekali Asal Bicara, Tetapi Bicaralah Sesuai Sumber Dan Fakta Yang Benar”, Walikota Malang Sutiaji berharap agar pesan akan nilai budaya dapat diterima masyarakat dengan baik.
Sebagai informasi, adaptasi cerita ini mengisahkan bagaimana seharusnya kejujuran harus dijunjung tinggi. Bahwa orang yang dipandang memiliki ilmu tinggi dan terkenal akan ilmunya, justru akan semakin memahami batasannya sendiri dan tidak suka melebih-lebihkan dirinya.
Nilai moral yang diambil juga adalah bahwa keinginan untuk tampil lebih menonjol daripada yang lainnya terkadang membuat orang akan mengambil langkah-langkah yang ceroboh. Dalam sandiwara ini juga disebutkan bahwa kebohongan akan menyebabkan celaka bukan hanya kepada diri sendiri namun bisa berakibat merugikan orang lain.