MALANG – Ajang Seleksi Alam Calon Atlet Olahraga Bersepeda Dan Otomotif   

745

MALANG – Ajang Seleksi Alam Calon Atlet Olahraga Bersepeda Dan Otomotif

Bagi orang dewasa, bersepeda mungkin menjadi sarana eksistensi diri mengikuti tren masa kini, atau juga sebagai olahraga rutin pembakar lemak dan kalori. Namun di kalangan balita dan anak-anak, bersepeda justru menjadi ajang bersosialisasi, dan seleksi alam sebelum menetapkan pilihan sebagai atlet profesional beragam cabang olahraga, atau latihan mencari jati diri.

Sejak siang hari, puluhan balita dan anak kecil ini, sudah bersiap diri di sirkuit balap sepeda Offroad – Velodrome Sawojajar – Kota Malang. Tidak hanya dari dalam kota, mereka juga berasal dari sejumlah kawasan di malang raya.

Ditemani kedua orang tua, dan saudara, anak kecil dan balita ini, bergaya layaknya seorang pembalap sepeda profesional. Tak jarang, mereka juga mengenakan atribut keamanan diri, seperti yang digunakan para crosser dunia, mulai dari baju, pelindung lutut dan siku, sarung tangan, sepatu hingga helm standart balap.

Di bawah bimbingan seorang pelatih kepala dan beberapa orang staf lainnya, para calon atlet ini mendengarkan teori yang diajarkan, meski dengan gaya khas anak kecil, bercanda dan bermain dengan teman sebaya. Tangisan dan pelukan di dalam sirkuit, adalah hal biasa dijumpai.

Sikap ini, berubah 180 derajat, saat mereka sudah mempertunjukkan keahlian mereka mendorong sepeda jenis BMX tanpa pedal, yang dikenal sebagai Push Bike atau Balancing Bike.

Tikungan, turunan dan tanjakan bukan halangan buat mereka mencapai posisi pertama di garis finish. Bahkan Superbowl yang biasa digunakan atlet bersepeda BMXx dan offroad dewasa, terlihat mudah mereka lalui.

Dibawah bendera XBC, komunitas Push Bike beranggotakan 34 orang anak dan balita ini, secara rutin melakukan latihan 2 kali dalam sepekan, hari kamis dan sabtu sore. 2 sirkuit, menjadi rumah latihan mereka, masing-masing Velodrome Sawojajar untuk sirkuit offroad, dan kawasan Gor Ken Arok untuk sirkuit roadrace.

Yang menjadi pembeda Push Bike dengan olahraga bersepeda pada umumnya adalah di pedal atau alat kayuh. Push Bike mengandalkan teknik dorongan kaki dan ayunan badan ke depan untuk menambah laju. Sementara di sepeda angin biasa, kayuhan pedal menjadi sumber utama pergerakan sepeda.

Meski masih jarang diketahui masyarakat umum, Push Bike diakui sebagai cara paling efektif seorang balita belajar bersepeda. Kekuatan kaki dan keseimbangan badan, menjadi kunci utama bersepeda, dan menjadi dasar di latihan Push Bike.

Meski terlihat hanya sekedar mainan, Push Bike justru menjadi dasar seorang atlet memilih jurusan olahraga profesional lainnya, seperti sepeda balap, downhill, balap motor road race hingga moto-cross.