Yogyakarta – Guna mengatasi ketersediaan limbah di pasar organik yang cukup tinggi, sekelompok mahasiswa Universitas Cokroaminoto Yogyakarta, mengolah limbah menjadi pupuk ramah lingkungan, yang memiliki nilai ekonomi. Bahkan, dari olahan limbah tersebut, saat ini merekapun berupaya memenuhi permintann ke sejumlah pedagnag tanaman, maupun perorangan.
Pengolahan aneka limbah pasar mulai dari kulit pisang, cangkang telur, gula aren, dan aloe vera ini terlaksana oleh sekelompok mahasiswa Universitas Cokroaminoto Yogyakarta. Mereka tergabung dalam rak limbar atau ruang evakuasi limbah pasar.
Awalnya, sejumlah limbah organik melalui proses pembersihan terlebih dahulu. Kemudian untuk kulit pisang potong kecil-kecil. Sementara cangkang kulit telur yang ada dari pedagang martabak, maupun sejenisnya harus teremas hingga menjadi bagian kecil. Setelah melalui proses pembilasan menggunakan air bersih, seluruh bahan organik tadi masuk ke dalam tabung komposer. Termasuk gula aren yang sudah terajang tipis-tipis.
Usaha penjualan pupuk cair inipun telah berjalan sejak bulan September lalu, dan kini secara aktif melakukan pemasaran di sejumlah media sosial, mulai dari instagram, facebook dan marketplace.
Melalui media sosial instagram, mereka juga turut mengunggah informasi terkait jenis tanaman, cara menanam maupun tips berkebun secara berkala, dengan harga jual pupuk mulai dari ukuran 250 mili liter, harga Rp. 8.500, 500 mili liter harga Rp. 16.000, dan 1 liter dihargai Rp. 25.000. (nn)