KOTA MALANG – Berasal Dari Biji Kopi Yang Di Tanam Di Areal Makam

468

KOTA MALANG – Berasal Dari Biji Kopi Yang Di Tanam Di Areal Makam

Kopi tulang, brand ini pasti belum pernah anda dengar. Namun bagi warga di sekitaran makam kuno belanda – jepang sukun, nama ini sudah mereka kenal, kopi yang biasa ditemukan di kawasan pegunungan dan menggunakan sistem tumpang sari dnegan pohon kayu, disini justru dibudidayakan diantara makam kuno tersebu.

Selain memberikan manfaat penghijauan dan keindahan, kopi tulang juga berperan memperbaiki ekonomi warga sekitar.

Inisiasi penanaman pohon kopi diantara batu nisan makam kuno belanda jepang – sukun ini, pertama kali dicetuskan taqroni akbar, kepala UPT pemakaman umum Kota Malang. secara bertahap, roni dibantu sejumlah staf dan warga, melakukan pembibitan dan menanam pokok pohon kopi, sejak 3 tahun silam.

Di tahun pertama, jumlah pohon kopi yang berhasil ditanam, hanya di kisaran angka ratusan saja. namun hingga saat ini, sedikitnya 5 ribu pohon kopi jenis robusta, sudah berhasil dibudidayakan, dengan cara stek atau tempel mata tunas ke pohon induk, agar segera berbuah.

Tahun ini, merupakan panen raya perdana mereka. 1 ton biji kopi kering, berhasil mereka dapatkan. demi mendapatkan hasil maksimal, pengolahan kopi ini diserahkan warga sekitar, dengan membentuk kelompok sadar wisata – pokdarwis.

Roni mengaku, ide awal menanam kopi, karena ingin menciptakan areal pemakaman sebagai ruang terbuka hijau. hal ini dikarenakan, wilayah perkotaan seperti kota malang, masih minim ruang terbuka hijau, lantaran lahan tidurnya justru banyak berubah menjadi kompleks perumahan, perkantoran, serta pusat ekonomi modern.

Pihak kelompok sadar wisata juga menyediakan kopi yang telah diolah dalam bentuk kemasan, bagi siapa saja yang ingin menikmatinya. kopi ini, diberi label kopi cap tulang, sebagai identitas pohon kopinya ditanam di areal pemakaman.