Kediri – Wacana Bangun Pompa Air Dinilai Kurang Efektif
Wacana pemerintah Kota Kediri Jawa Timur dalam menanggulangi banjir pada saat hujan deras, dengan akan membuat rumah pompa penyedot air dinilai kurang efektif. Selain itu, pakar lingkungan menegaskan dengan membuat rumah pompa, merupakan jalan alternatif terakhir.
Wacana dari pemerintah kota kediri, akan membuat rumah pompa sebagai penyedot air dalam menanggulangi banjir, saat hujan dengan intensitas tinggi dinilai kurang efektif.
Menurut pakar lingkungan Dr. Zainal Arifin, pembuatan rumah pompa merupakan alternatif jalan terakhir. Dalam hal ini, pakar lingkungan, Dr. Zainal Arifin menceritakan, bahwa di negara maju, berdasarkan tekstur alami tanah. Ia mencontohkan seperti di negara belanda, posisi air lautnya lebih tinggi daripada daratan.
Betul betul dipelajari aliran airnya kemana. Sehingga bisa mengatasi banjir yang diakibatkan air laut meluap atau cuaca ekstrim. Lebih lanjut, jika melihat sejarah dikota Kediri, adanya istilah tulungagung jadi kedung, kediri jadi kali. Hal tersebut di wilayah kabupaten tulungagung mengatasinya dengan melihat tekstur aliran air kearah mana. Dengan membuat terobosan aliran ke pantai selatan.
Sedangkan untuk Kota Kediri, dalam mengatasi banjir, juga bisa dilihat kearah mana tekstur aliran air secara alami. Menurutnya, di kota kediri, pembangunan yang ada selama ini, belum singkron antara, pembangunan fisik dengan arah alur kemana aliran air, sehingga berdampak dengan banjir.
Dirinya menambahkan, dengan adanya banjir diruas ruas jalan di Kota Kediri, seharusnya pemkot kediri memetakan wilayah mana yang mengalami banjir, yang nantinya ditata lebih profesional, dengan meminta saran dari berbagai ahli. Selain itu, dalam wacana pembuatan rumah pompa, dirinya menilai bahwa itu adalah merupakan jalan alternatif terakhir.