KEDIRI – Ritual Jamasan Benda Pusaka Di Bulan Suro Di Mbah Jasikin
Di bulan muharam atau bulan suro penanggalan jawa. Dalam tradisi jawa indentik masyarakat melakukan jamasan benda pusaka. Seperti penyedia jasa, Jasikin yang sudah berumur 133 tahun, warga Kab Kediri, kebanjiran order untuk jamasan benda pusaka.
Sebelum melakukan jamasan, Jasikin melakukan ritual pembacaan mantra. Jasikin yang merupakan warga Dusun Petuk Desa Poh Rubuh Kecamatan Semen Kab Kediri, ahli dalam menjamas benda-benda pusaka.
Pria kelahiran 133 tahun silam tersebut, yang hanya paseh berbahasa jawa, dalam ritual jamasan dengan melafalkan mantra mantra tertentu. Selain itu juga, sebelum menjamas benda pusaka terlebih dahulu dirinya melakukan puasa.
Di bulan suro dalam penanggalan jawa, tahun 2020 masehi, Jasikin, melakukan jamasan berbagai benda pusaka hingga lebih dari 100 dengan berbagai macam benda pusaka seperti keris, pedang, dan benda pusaka lainnya.
Uniknya, benda pusaka sebelum di jamas atau dimandikan, terlebih dahulu di tayuh atau berkomunikasi dengan benda pusaka yang mau dimandikan.
Proses pemandian benda pusaka, bisa diambil oleh pemiliknya setelah dilakukan jamasan . Kurang lebih sekitar, satu minggu . Tergantung kondisi dari benda pusaka tersebut.