Blitar – Pemerintah Kota Blitar tengah menyiapkan rumah sakit penyangga khusus ruang isolasi pasien corona. Pasalnya akhir – akhir ini menunjukkan tren peningkatan. Walaupun tidak terlalu signifikan, namun antisipasi perlu disiapkan.
Direktur RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, Ramiadji, mengatakan semenjak ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan Covid-19, pihaknya bergegas menyulap ruang melati dan ruang mawar menjadi ruang isolasi sementara. Sebelumnya kedua ruang tersebut merupakan kamar pasien umum.
“Dengan adanya instruksi itu, kami dengan cepat merubah tatanan ruang rumah sakit terutama yang dijadikan untuk kamar pasien Covid-19. Hingga kini RSUD Mardi Waluyo memiliki ruang isolasi sebanyak 23 kamar”. tuturnya
Menurutnya, jumlah ruang isolasi saat ini hampir penuh lantaran dari ketersediaan sebanyak 23 kamar, sudah terisi 22 pasien. Sehingga kedepannya perlu diantisipasi sejak dini agar tidak terjadi permasalahan di kemudian hari.
“Ya memang benar saat ini kamar isolasi Covid-19 sudah hampir melampaui batas, karena dari jumlah 23 kamar sudah terisi 22 kamar. Jadi harus memiliki tambahan ruang isolasi lagi”. imbuhnya
Menyikapi kondisi itu, kata Ramiadji, RSUD Mardi Waluyo mengusulkan Gugus Tugas agar membentuk rumah sakit penyangga khusus untuk merawat pasien positif yang kondisinya sudah membaik.
Sementara itu, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Blitar, Hakim Sisworo mengatakan adanya usulan penambahan rumah sakit penyangga akan segera ditindaklanjuti. Tetapi terlebih dahulu dilakukan kajian dan koordinasi yang matang antara Dinas Kesehatan setempat. (SK)