Jokowi Resmikan Pembukaan Muktamar NU di Lampung

114

Lampung – Muktamar NU ke-34 resmi dibuka Rabu, (22/12/2021) di Pondok Pesantren Daarussa’adah, Lampung. Pembukaan tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Ma’ruf Amin tiba di lokasi pada pukul 08.41 WIB Rabu, (22/12/2021).

Peresmian Muktamar NU ini secara simbolis ditandai dengan tabuhan rebana oleh Jokowi dan jajarannya.

Selain Jokowi, pembukaan Muktamar NU ke-34 ini dihadiri ulama besar NU. Yaitu Ketum PBNU Said Aqil Siroj, pejabat dan tokoh parpol di antaranya Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, dan Wamenag Zainut Tauhid. Selain itu Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Yenny Wahid, para ulama dan pengurus baik di wilayah, cabang maupun pengurus ranting.

Dalam sambutannya, Jokowi menilai NU telah membantu pemerintah dalam menenangkan umat dalam masa pandemic. Karena ajakan kiai dan ulama berdampak pada meningkatnya keinginan masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Jokowi merasa bahwa awalnya, vaksin Astrazeneca kurang diminati padahal stok sangat melimpah. Karena panggilan dari para kiai Jawa Timur yang bersedia menerima semua vaksinasi Astrazeneca dan langsung ditindaklanjuti oleh Jokowi.

Jokowi menawarkan kepada pemuda NU untuk dibuatkan sebuah wadah semacam PT. Bahkan ia mengatakan siap mewadahi dengan menyiapkan konsesi baik untuk lahan pertanian, minerba bagi yang ingin bergerak diusaha nikel, boxit, tembaga dan lainnya. Sebab ia melihat potensi besar di pemuda-pemuda NU, terutama dalam bidang teknologi mampu memberikan kemaslahatan bagi umat.

Peresmian Muktamar NU ini secara simbolis ditandai dengan tabuhan rebana oleh Presiden Jokowi, Wakil Presiden, KH Ma’ruf Amin, Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dan Gubernur Provinsi, Lampung Junaidi.

Sebagaimana tema Muktamar NU ke-34 Menuju Satu Abad NU, Membangun Kemandirian Warga Untuk Perdamaian Dunia, diharapkan Muktamar NU ke-34 dilaksanakan selama tiga hari di Lampung mulai (22-24/12/202) mampu menghasilkan pembahasan yang maslahah dan melahirkan pemimpin yang mampu membuat perdamaian dunia, khususnya Indonesia. (red)