Kediri – RSI Aisyiah Nganjuk meraih predikat sebagai “Fasilitas Kesehatan Paling Berkomitmen Terhadap Pelayanan bagi Peserta JKN-KIS kategori RS Tipe D Tahun 2021”. Penghargaan tingkat nasional ini diumumkan melalui kegiatan bertajuk “BPJS Kesehatan Award” yang diselenggarakan secara daring dan dihadiri oleh Menko PMK, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, dan Direktur Mutu dan Akreditasi Kementerian Kesehatan RI (14/10).
Ditemui di Kediri, Direktur RSI Aisyiah Nganjuk Agus Pribadi menyampaikan bahwa pihaknya sadar bahwa digitalisasi layanan kesehatan merupakan hal yang penting. Untuk meningkatkan kualitas layanan di rumah sakitnya, Ia kerap melakukan benchmark ke rumah sakit lain yang lebih maju, bahkan hingga ke Taiwan. Disampaikan oleh Agus, tiga tahun lalu jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah sempat melakukan studi banding ke rumah sakit maju yang ada di Taiwan.
“Sebetulnya komitmen kami sudah lama untuk digitalisasi layanan ini, dan kami semua sedang mengarah ke sana. Kedepannya kami akan meningkatkan layanan digital yang terintegrasi di semua lini sehingga semua data dapat ditunjukkan secara transparan,” ujar Agus.
Dijelaskan oleh Agus, pada tahun ini pihaknya telah menerapkan beberapa inovasi yang memudahkan pasien. Inovasi tersebut diantaranya adalah APEM (Anjungan Pendaftaran Mandiri), PAPARASI (Pendaftaran Pasien RSI Aisyiah Nganjuk), dan layanan antar obat yang bekerjasama dengan Jasa Ojek Online Lokal di Nganjuk (Heeh Jek). Semua inovasi yang disebutkan telah dinikmati oleh pasien RSI Aisyiah Nganjuk yang mayoritas merupakan Peserta JKN-KIS.
“Pasien yang datang langsung bisa mendaftarkan diri melalui APEM, ini layanan offline. Untuk yang online, pasien bisa mendaftarkan diri melalui PAPARASI. Platformnya berupa website yang mudah digunakan. Informasi dan data pelayanan yang dibutuhkan dapat diakses disana. Setelah berobat, pasien dapat menggunakan layanan Heeh Jek untuk mengantarkan obatnya,” terang Agus.
Sementara itu, dalam keynote speech-nya Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa digitalisasi layanan harus didukung oleh kualitas pengelolaan data. Data layanan ini selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk menyusun kebijakan strategis Pemerintah.
”Digitalisasi layanan diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kualitas layanan. Lebih jauh, kualitas data yang mumpuni akan membentuk Big Data untuk membantu Pemerintah dalam menyusun berbagai kebijakan ke depannya,” ujar Muhadjir.