Identitas Jasad TKW Asal Banyuwangi yang Sempat Tertahan di Malaysia, Akhirnya Terungkap

222

Banyuwangi – Teka teki identitas TKW asal banyuwangi bernama Halimah, yang menjadi perhatian warganet banyuwangi, lantaran jenazahnya sempat tertahan di negara Malaysia, akhirnya terjawab sudah. TKW bernama asli Aspiyah tersebut, ternyata berasal dari Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, dan sudah  hilang kontak dengan keluarganya selama 23 tahun.

Setelah menjadi pemberitaan warganet Banyuwangi selama 3 hari terakhir ini dan terlaksana pencarian. Akhirnya keberadaan keluarganya, identitas, serta alamat TKW atas nama Halimah, yang meninggal di Negara Malaysia telah terdeteksi. Jenazahnya sempat tertahan di rumah sakit, akhirnya sudah tertemukan. Wanita tersebut, bernama asli Aspiyah, warga Dusun Klontang, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, yang sudah meninggalkan rumah sejak tahun 1998. Terduga ia masuk ke negri jiran lewat jalur tidak resmi. Hal itu berdasarkan pengakuan anak kandungnya, yang bernama Totok Apriyanto, yang masih ingat betul dengan wajah ibu yang selama ini ia cari. Ia kehilangan kontak selama 23 tahun. Meski gambar serta foto ibunya tidak ia miliki, namun gambar yang saat ini beredar di media sosial sudah cukup baginya untuk memastikan bahwa itu benar Aspiyah. Yang selama ini ia cari bersama sanak saudaranya.

Totok, yang saat ini sudah berkeluarga dan tinggal di wilayah Desa Karangsari tersebut, baru mengetahui kabar meninggalnya sang ibu, dari saudara yang mendengar kabar kematian Aspiah, lewat media online dan juga facebook. Totok tak menyangka, jika ibu yang selama ini ia rindukan, saat ini sudah sampai pada sang khalik lantaran sakit.

Meski sudah keluarga kenali dan juga beberapa orang tetangganya, pihak Desa Gendoh sendiri tidak menemukan data diri Halimah alias Aspiyah. Datanya tak tertemukan dalam data base kependudukan atau blank talantaran sudah lama meninggalkan desanya. Dan pihak desa sendiri, sudah berdiskusi dengan anak korban, terkait pemakaman aspiyah.

Jenazah Halimah alias Aspiyah sendiri, sempat tertahan beberapa hari di Malaysia. Hal tersebut lantaran alamat dengan nama Halimah yang tertulis dalam pasport miliknya, ternyata tidak sesuai. Yang membuat beberapa orang rekannya yang berada di sana berusaha mencari alamat asli Halimah alias Aspiyah. Mereka mencarinya melalui jejaring sosial. Jenazahnya bisa mereka bawa pulang ke Indonesia. (aw)