Kampung Lebak, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi, – Minggu pagi kemarin, ratusan rumah warga di kampung ini harus menghadapi cobaan banjir setelah hujan turun selama berjam-jam. Meskipun ketinggian air di beberapa lokasi bervariasi mulai dari satu hingga dua meter di titik paling rendah, semangat solidaritas dan kebersamaan warga tampak bersinar di tengah krisis ini.
Banjir yang terjadi di sini tidak hanya disebabkan oleh intensitas hujan yang lebat, tetapi juga akibat luapan Kali Bekasi. Air kiriman dari wilayah Bogor membuat situasi banjir semakin parah, memengaruhi kehidupan sehari-hari penduduk di sini.
Lebih dari 100 rumah di dua RT terendam, dan sebagian warga terdampak terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi. Namun, ada juga warga yang memilih bertahan di rumah masing-masing, menunjukkan kekuatan semangat untuk menghadapi kesulitan.
Menurut Rian Nugroho, salah satu korban banjir, kondisi banjir ini pertama kali terjadi setelah berlangsungnya musim kemarau panjang. Banjir yang melanda pemukiman warga ini sudah menjadi hal yang biasa, mengingat dataran rendah di bantaran sungai seringkali menjadi korban saat air sungai meluap.
Selain ratusan rumah yang terendam, banjir juga memutus akses jalan warga. Namun, meskipun dihadapkan pada tantangan ini, semangat kebersamaan dan gotong royong warga tampak gemilang. Mereka saling membantu satu sama lain dalam upaya mengatasi dampak banjir ini.
Kampung Lebak, Teluk Pucung, adalah daerah langganan banjir setiap kali air sungai meluap. Namun, semangat warga yang pantang menyerah serta gotong royong mereka menjadi contoh bagi kita semua. Meskipun banjir menjadi ujian berat, mereka terus berjuang dengan penuh optimisme, dan bersama-sama mereka akan bangkit dari keterpurukan ini.