Hari Disabilitas, Pemkot Kediri Langsung Beri Bantuan Penyandang Disabilitas

Kediri – Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memberikan perhatian yang lebih kepada para penyandang disabilitas di Kota Kediri. Salah satunya dengan langsung memberikan bantuan setelah adanya pengajuan.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyebut, saat ini sudah tidak ada batasan lagi antara penyandang disabilitas dengan yang tidak, salah satunya seperti dalam berusaha.

Menurut dia, kepiawaian para penyandang disabilitas ini sangat tinggi termasuk dalam menjalankan usahanya.

“Wirausaha ini salah satu pilihan yang sangat mudah. Bu Yuyun misalnya yang bergerak di bidang fashion juga ada bisnis kain perca untuk membuat masker, konektor masker. Kalau dulu tidak terlihat, sekarang sudah tidak ada pembatasnya,” kata Wali Kota Kediri, Jumat.

Pemerintah tetap mendorong mereka untuk mampu berkarya. Selain memberikan pembinaan, pemerintah kota juga memberikan fasilitas kemudahan bantuan. Salah satunya seperti pameran yang terselenggara di area Balai Kota Kediri, Jumat (3/12/).

Kadinsos Triyono Kutut Purwanto menjelaskan, bentuk bantuan kepada mereka sangat beragam tergantung kebutuhannya. Misalnya, ada permintaan kursi roda, kaki palsu, alat pendengar dan sebagainya.

Menurutnya, semua pengajuan bantuan yang diminta difabel akan direalisasikan. Mereka sebelumnya juga akan disurvei oleh petugas Dinas Sosial Kota Kediri untuk memastikan kebutuhan tersebut.

Namun, bagi yang ODK (Orang Dengan Kecacatan) berat, selain mendapatkan bantuan untuk memudahkan beraktivitas seperti kursi roda, pemkot juga memberikan bantuan biaya hidup sebesar Rp. 500 ribu per bulan. Dana itu turun setiap tiga bulan sekali ke rekening orang tua.

“Sewaktu-waktu, kalau hari ini butuh, misalnya dia ada kecelakaan butuh kursi roda, akan direalisasikan. Tidak ada batasan untuk membantu disabilitas. Kalau yang ODK berat, selain kursi roda ada bantuan biaya hidup per bulannya Rp. 500 ribu,” pungkas Triyono Kutut Purwanto.

Secara jumlah penyandang disabilitas di Kota Kediri menurut Triyono Kutut Purwanto menyebut ada lebih 650 orang dengan berbagai ketunaan. Sedangkan yang ODK berat, tahun 2021 ini yang mendapatkan bantuan sebanyak 34 orang. (me)