Harga Cabai Rawit Mahal Petani Sumringah

PROBOLINGGO, JAWA TIMUR – Petani cabai rawit di Desa Sukorejo, Kecamatan Kotaanyar, Probolinggo, Jawa Timur, bisa bernafas lega karena harga cabai rawit melonjak drastis dalam beberapa hari terakhir. Hal ini membuat para petani, termasuk Hasin, ketua Kelompok Tani Kembang Suko, merasa senang.

Hasin dan rekan-rekannya menanam cabai rawit di lahan sawah seluas satu hektar. Mayoritas tanaman di lahan mereka adalah cabai rawit, dan keputusan ini tampaknya sangat menguntungkan mereka karena harga cabai rawit melambung tinggi di pasaran.

Hasin mengungkapkan bahwa dalam satu kali panen, mereka bisa menghasilkan hingga lima kuintal cabai rawit. Karena harga cabai rawit saat ini sangat tinggi, mereka dapat melakukan panen berkali-kali dalam satu musim tanam. Bahkan, Hasin mengklaim bahwa lahan sawah yang mereka tanami bisa menghasilkan hingga dua ton cabai rawit dalam satu panen.

“Harga cabai rawit di lahan kami bahkan bisa mencapai 62 ribu per kilogramnya, dan ini adalah harga khusus untuk petani kami sendiri, belum termasuk harga di pasar,” ujar Hasin.

Meskipun cuaca ekstrem akibat fenomena El Niño yang menyebabkan suhu panas dan kekeringan air bersih, petani cabai rawit di Desa Sukorejo nampaknya tidak terpengaruh. Mereka menerima bantuan tandon air dari Dinas Pertanian, sehingga persediaan air untuk lahan mereka terjamin. Lahan-lahan yang ditanami cabai rawit, jagung, dan padi terlihat subur.

Hasin berharap agar Dinas Pertanian dapat terus memberikan bantuan berupa tandon air kepada para petani di desa mereka. Hal ini sangat penting karena masih ada lahan pertanian yang kekurangan pasokan air, terutama saat terjadi fenomena El Niño yang menyebabkan suhu panas ekstrem dan kekeringan.

Sementara itu, petani cabai rawit lainnya di wilayah ini juga merasakan kegembiraan karena harga cabai rawit yang tinggi. Mereka berharap kondisi ini akan berlanjut dan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi pertanian cabai rawit di masa depan.