Diduga Pemburuan Liar, 15 Ekor Satwa di Temukan Mati di TNBB

252

BALI – Penemuan 15 ekor satwa yang ditemukan mati di kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) telah menghebohkan masyarakat dan menjadi viral di media sosial. Satwa-satwa tersebut, yang diduga hasil dari perburuan liar, terdiri dari 11 ekor kijang, 1 ekor rusa Timor, dan 3 ekor babi hutan.

Kepala Balai TNBB, Agus Ngurah Krisna Kepakisan, mengungkapkan bahwa peristiwa tragis ini diduga terjadi pada Jumat (13/10/2023) lalu. Petugas TNBB memperoleh informasi mengenai adanya kendaraan jenis Toyota Kijang yang masuk ke wilayah TNBB melalui pintu masuk menuju Pura Segara Rupek, Kabupaten Buleleng, sekitar pukul 17.00 WITA.

Meskipun kendaraan tersebut tidak menimbulkan kecurigaan, mengingat jalur tersebut sering digunakan oleh masyarakat untuk melaksanakan ibadah di dua pura yang ada di kawasan TNBB, kejadian ini menjadi sorotan setelah insiden yang terjadi pada Sabtu (14/10/2023) sekitar pukul 01.45 WITA.

Pada saat itu, petugas kembali melihat mobil tersebut keluar dari wilayah hutan. Setelah hendak melewati palang pemeriksaan di wilayah Tegal Bunter, Kecamatan Gerokgak, petugas mulai mencurigai kendaraan tersebut. Dua orang tak dikenal yang berada di dalam mobil terlihat panik dan memundurkan mobil.

Petugas berusaha mengejar, namun kedua orang tersebut berhasil melarikan diri ke arah hutan, meninggalkan mobil beserta hasil buruan mereka. Agus menjelaskan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas, beberapa hewan sudah dalam keadaan mati di dalam mobil tersebut.

Pihak TNBB dengan tegas menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian untuk segera mengungkap para pelaku. Agus juga menjelaskan bahwa pemburu saat ini memanfaatkan kondisi musim kemarau untuk melakukan perburuan, karena satwa yang ada di wilayah TNBB keluar dari hutan untuk mencari sumber air atau makanan.

Penemuan ini menjadi peringatan penting tentang perlindungan satwa liar dan keberlanjutan lingkungan. TNBB bersama dengan pihak berwenang akan bekerja sama untuk mengungkap pelaku dan memastikan keamanan satwa-satwa yang ada di dalam taman nasional ini. Semua pihak diharapkan dapat mendukung upaya ini agar keberagaman hayati di Bali Barat tetap terjaga dan dilestarikan.