Dalam Kondisi Sakit, Lukas Enembe di Jemput Paksa KPS dari RSPAD Jakarta

150

Jakarta – Kasus penjemputan paksa terhadap Lukas Enembe, mantan Gubernur Papua, baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di seluruh negeri. Video yang beredar menunjukkan sejumlah petugas dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berdiri di sekitar tempat tidur Lukas Enembe untuk melakukan penjemputan paksa. Kasus ini telah mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak, termasuk adik Lukas, Elius Enembe, yang mengungkapkan kondisi kakaknya yang memprihatinkan saat dijemput paksa oleh penyidik KPK.

Menurut Elius Enembe, Lukas mengalami pembengkakan pada bagian tangan dan kaki, yang membuatnya sulit untuk berjalan. Selain itu, kondisi ginjal Lukas juga dilaporkan rusak dan tidak berfungsi lagi. Kondisi ini menunjukkan bahwa Lukas Enembe sangat membutuhkan perawatan kesehatan yang serius. Elius juga menyatakan bahwa dia tidak bertanggung jawab jika terjadi sesuatu yang membahayakan kakaknya akibat penjemputan paksa oleh KPK.

Elius sangat mengecam langkah KPK dalam menangani kasus ini, menyebutnya sebagai tindakan yang sangat tidak manusiawi. Dia juga mengingatkan bahwa majelis hakim telah memberikan waktu pembantaran hingga tanggal 19 Oktober 2023, yang menunjukkan bahwa proses hukum sedang berlangsung. Elius sangat berharap agar keadilan tetap ditegakkan atas dasar kemanusiaan.

Dia menekankan bahwa upaya mengkriminalisasi Lukas Enembe oleh KPK sudah mencapai tahap yang sangat luar biasa. Dalam konteks ini, penting untuk memastikan bahwa proses hukum berjalan sesuai aturan dan menghormati hak asasi manusia. Elius Enembe juga berharap agar kasus ini dapat diselesaikan dengan bijaksana dan transparan.

Kasus Lukas Enembe menjadi pengingat penting bahwa setiap individu, tanpa kecuali, memiliki hak untuk diperlakukan dengan adil dan manusiawi dalam sistem hukum. Semua pihak, termasuk lembaga penegak hukum, harus memastikan bahwa proses hukum berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan hak asasi manusia. Semua pihak harus menghindari tindakan yang bisa merugikan kesejahteraan fisik dan mental seseorang dalam konteks proses hukum.

Kami akan terus mengikuti perkembangan kasus ini dan memberikan informasi lebih lanjut saat tersedia. Tetaplah bersama kami untuk mendapatkan berita terkini mengenai kasus Lukas Enembe.