Blitar – Tempe Kedelai Mahal, Masyarakat Memilih Tempe Petai Cina

316

Blitar – Tempe Kedelai Mahal, Masyarakat Memilih Tempe Petai Cina

Sejak sepekan terakhir harga kedelai melambung tinggi, yang membuat harga tempe menjadi naik. Hal ini membuat masyarakat pindah mengonsumsi tempe petai cina, seperti di kabupaten blitar. Bahkan produsen tempe petai cina hingga kewalahan memenuhi permintaan warga.

Tempe petai cina atau lamtoro yang di produksi oleh Nur Liya warga Kelurahan Kedungbunder, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, yang kini banyak dicari warga sebagai pengganti tempe kedelai karna harganya belum juga stabil.

Nenek 65 tahun ini sudah memproduksi tempe petai cina sejak tahun 2005. Ia memproduksi tempe petai cina dua hari sekali, dengan proses pembuatan yang membutuhkan waktu empat hari. Mulai dari merebus, mencuci hingga peragian. Dan untuk sekali proses, ia membutuhkan 20 kilogram petai cina.

Belum stabilnya harga tempe kedelai, membuat tempe petai cina buatan Nenek Nur Liya banyak dicari konsumen. Harga untuk satu bungkus tempe petai cina pun relatif lebih murah yaitu seribu rupiah . Bahkan dalam setiap harinya, ia mampu meraup omset tiga ratus sampai empat ratus ribu rupiah.

Setara dengan tempe kedelai , tempe petai cina juga memiliki banyak kandungan diantaranya sebagai diktoksifikasi tubuh serta untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Tak heran, jika banyak masyarakat beralih mengkonsumsi tempe petai cina disaat harga tempe kedelai terus meningkat .