Blitar – Jamasan Gong Kiai Pradah digelar Jumat (29/9/2023), di di Alun – Alun Lodoyo, Sutojayan, Kabupaten Blitar . Tradisi yang rutin dilakukan setiap Bulan Maulud itu juga menyedot ribuan wisatawan. Mereka sengaja datang dari berbagai daerah, untuk mencari berkah dengan berebut air bekas siraman pusaka Gong Kiai Pradah.
Jamasan Gong Kiai Pradah dimulai dengan kirab, dari tempat penyimpanan pusaka menuju alun-alun Lodoyo.
Sesampainya di alun-alun Lodoyo, Gong Kiai Pradah kemudian dibawa naik ke atas menara lalu disucikan dengan disiram air kembang setaman.
Air bekas jamasan pusaka itu kemudian ditampung didalam puluhan ember dan bak, lalu kemudian diguyurkan ke para pengunjung yang memadati alun-alun Lodoyo.
Yatinem (69) warga Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, mengaku rela jauh-jauh datang menyaksikan Jamasan Gong Kia Pradah untuk mendapatkan berkah air bekas siraman.
“Saya setiap tahun kesini rombongan. Tujuannya untuk ngalap berkah dari siraman Mbah Pradah ini,” tuturnya sambil menunjukkan air bekas siraman yang disimpannya di dalam botol.
Kepala Disbudpar Kabupaten Blitar Suhendro Winarso mengatakan Jamasan Gong Kia Pradah ini adalah salah satu even unggulan Kabupaten Blitar yang rutin digelar setiap tahun.
Gong Kiai Pradah juga sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh pemerintah pusat.
“Even ini adalah upaya kita meneruskan warisan budaya, agenda ini juga turut membantu perekonomian masyarakat. Secara otomatis ini juga menjadi daya tarik para pengunjung luar kota,” pungkasnya.(sk)