Banyuwangi – Keseruan puluhan nelayan adu cepat berlayar mengarungi selat Jawa- Bali. Yang membuat tercengang, mereka hanya butuh waktu 10 menit untuk menyeberangi selat Bali. Praktis pulang pergi, dari pantai Warudoyong, Banyuwangi ke Bali dan kembali lagi ke Jawa Banyuwangi hanya butuh 20 menit.
Keseruan itu, mereka mengikuti tradisi lomba perahu layar di Pantai Warudoyong, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, pada Rabu 6/10/2021
Biasanya pelayaran Jawa – Bali, waktu tempuh pelabuhan ketapang menuju gilimanuk jembrana bali menyita waktu satu setengah jam.
Keberanian warga Banyuwangi dan Bali dalam mengarungi selat yang memisahkan pulau Jawa dan Bali sangat luar biasa. Mereka hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk berlayar pulang dan pergi dari pantai ujung paling timur pulau jawa ke pantai ujung barat pulau bali.
Adu kecepatan berlayar itu, mereka mengikuti perlombaan dalam kegiatan acara memeriahkan tradisi petik laut dan rebo wekasan yang dilakukan turun temurun di Pantai Waru Doyong kemudian menuju arah Pantai Gilimanuk, Bali.
Sebanyak 52 perahu layar tradisional berderet mengikuti lomba untuk menjadi yang tercepat, di pantai Warudoyong, Kalipuro Banyuwangi pada Rabo, 6 Oktober 2021.
Menurut salah satu panitia lomba, Sujarwo, kegiatan itu dalam rangka memeriahkan petik laut dan rebo wekasan atau rabo pungkasan secara turun temurun, dengan tujuan meminta berkah dan keselamatan rezeki saat melaut kepada tuhan yang maha esa serta agar pandemi segera berakhir.
Dalam balapan ini, terbagi atas babak penyisihan dan finis. Pada sesi penyisihan ada 25 kapal dan terpilih 10 kapal peserta tercepat. Kemudian yang terpilih di babak penyisihan mereka akan beradu kecepatan di sesi final.
Tahun ini pelaksanaan sangat sederhana karena masih pandemi. Biasanya acara terlaksana dengan meriah dengan rangkaian tasyakuran, larung sesaji berupa polo pendem dan kepala kerbau atau kambing. (aw)