Jakarta – Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) telah membuka peluang besar bagi dunia kehumasan. AI telah berhasil digunakan untuk menganalisis data dan mengidentifikasi tren yang relevan bagi praktisi kehumasan di seluruh dunia. Tidak hanya itu, teknologi AI juga telah membantu dalam menelusuri dan mengukur dampak program public relations secara lebih efektif. Salah satu contoh sukses adalah penggunaan otomasi oleh bot yang beroperasi sebagai layanan 24 jam, memberikan kemudahan akses dan komunikasi yang lebih baik antara praktisi kehumasan dengan publik.
Menteri Budi Arie menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi AI ini akan memudahkan praktisi kehumasan dalam meningkatkan komunikasi dengan publik. Hal ini didukung oleh data dari Chartered Institute of Public Relations pada tahun 2022, yang menunjukkan bahwa peluncuran ChatGPT telah menjadi pemicu perkembangan AI di dunia kehumasan.
Tidak hanya bagi praktisi kehumasan, AI juga memberikan kontribusi positif bagi industri jurnalistik. Sebagaimana dilakukan oleh Bloomberg News, hampir sepertiga konten berita dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan atau robot reporter. Hal ini memungkinkan para jurnalis untuk lebih fokus pada konten yang didasarkan pada riset, data, dan pendekatan humanisme yang kuat.
Menkominfo menilai bahwa setiap praktisi PR telah beradaptasi dengan berbagai ruang digital, seperti situs web, aplikasi online, YouTube, media sosial seperti Facebook dan LinkedIn, Instagram, blog, dan podcast. Perkembangan teknologi ini memberikan kemudahan dan keluwesan dalam menyampaikan pesan dan informasi kepada publik.
Namun, Menteri Budi Arie juga memberikan peringatan bahwa praktisi kehumasan tidak boleh sepenuhnya mengandalkan teknologi tanpa kendali. Digitalisasi juga membawa dampak negatif, seperti polarisasi, penipuan, dan keresahan akibat disinformasi yang mudah tersebar melalui media digital. Oleh karena itu, penting bagi praktisi kehumasan untuk tetap berhati-hati dan bijaksana dalam menggunakan teknologi ini, serta selalu memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya ke publik.
Dalam acara yang berlangsung, Menkominfo Budi Arie didampingi oleh Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Usman Kansong. Turut hadir juga Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantoro, serta Founder dan CEO The Iconomics.com, Bram S. Putro. Acara ini menjadi momentum penting untuk lebih memahami potensi positif AI dalam dunia kehumasan dan sekaligus menyadari tantangan dan tanggung jawab dalam menghadapi digitalisasi dan perubahan media yang cepat.